Selasa, 16 April 2024

Nasir Jamil Duga Ada ‘Orang Besar’ di Balik Briptu Hasbudi

Ikuti Riaunews.com di Google Berita
 
Briptu Hasbudi, anggota polisi dari Polda Kalimantan Utara sebelumnya dikenal tajir hingga digelari crazy rich.

Jakarta (Riaunews.com) – Anggota Komisi III DPR dari Fraksi PKS Nasir Djamil heran seorang polisi berpangkat briptu memiliki kekayaan luar biasa dari beberapa bisnis ilegal.

Oleh karena itu, dia pun menduga Briptu Hasbudi hanya berperan sebagai orang lapangan.

“Tentu ada orang besar di balik kegiatan itu. Masa sih selevel pangkat briptu berani bekerja di pertambangan ilegal dan juga jual beli pakaian bekas tanpa izin?,” kata Nasir dilansir CNNIndonesia.com, Selasa (10/5/2022).

Sejauh ini, Nasir mengaku meyakini kapolres dan kapolda setempat tidak terlibat dengan bisnis ilegal Briptu Hasbudi. Menurutnya, bisa jadi ada oknum pengusaha yang menjadi pemodalnya.

Namun, menurutnya, kapolda dan kapolres terkait perlu dimintai keterangan terkait penambangan ilegal di Desa Sekatak tersebut.

“Karena ilegal, maka dibutuhkan oknum polisi untuk mengamankan bisnis ilegal itu. Tentu saja kapolda dan kapolres mengetahui penambangan ilegal tersebut,” kata Nasir.

“Karena itu, kapolda dan kapolres juga perlu dipertimbangkan untuk dimintai keterangan,” imbuhnya.

Sebelumnya diberitakan Polri mulai menelisik adanya dugaan bisnis narkoba yang dikendalikan atau melibatkan polisi tajir Kalimatan Utara, Briptu Hasbudi.

Munculnya dugaan bisnis narkoba ini usai ditemukannya 17 kontainer berisi pakaian bekas milik polisi tajir tersebut.

“Melakukan pengembangan terhadap pengungkapan kasus tersangka Briptu HSB tentang kemungkinan keterlibatan tersangka dalam perkara peredaran gelap Narkoba,” ujar Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Brigjen Krisno H. Siregar saat dikonfirmasi, Senin (9/5/2022), dilanisr VOI.

Untuk menelisik dugaan itu, Krisno sudah memerintahkan Direktorat Narkoba untuk bekerjasama dengan Direktorat Kriminal Khusus Polda Kalimantan Utara. Tujuannya, mencari bukti dan petunjuk untuk memastikan dugaan bisnis narkoba tersebut.

Namun, dari hasil pendalaman sementara, Krisno menyebut belum ada temuan yang signifikan. Tim dari Polda Kalimantan Utara pun masih terus bekerja untuk membuktikan kebenaran dugaan itu.

“Sejauh ini belum, Ditresnarkoba Polda Kaltara masih bekerja,” kata Krisno.

Sebagai informasi, Briptu Hasbudi merupakan satu dari lima tersangka kasus tambang ilegal di Desa Sekatak Buji. Bahkan, oknum polisi ini merupakan pemilik tambang ilegal tersebut.

Tak hanya bisnis tambang ilegal, Briptu Hasbudi pun diketahui memiliki bisnis penyelundupan pakaian bekas.

Hal ini diketahui berdasarkan hasil penggeledahan rumah oknum polisi itu. Di rumahnya ditemukan beberapa dokumen yang terdapat kegiatan ilegal diduga baju bekas.

Bahkan, ada juga beberapa bukti yang diduga berkaitan dengan bisnis narkoba.

Kemudian penyidik melakukan koordinasi dengan Bea Cukai dan menemukan 17 kontainer yang diduga berpotensi jadi sarana menyamarkan pengiriman narkoba.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *