Sukabumi (Riaunews.com) – Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Sukabumi mengungkap peran konten kreator TikTok Gunawan Sadbor (38) warga Kampung Babakan Baru, Kabupaten Sukabumi, Jabar pada kasus promosi situs judi online.
“Gunawan berperan untuk memberikan bantuan kepada tersangka utama AS (39) dengan cara memfasilitasi dan menyediakan akun TikTok @sadbor86 untuk melakukan siaran langsung sekaligus mempromosikan situs web judi daring ‘flokitoto’,” kata Kapolres Sukabumi AKBP Samian saat konferensi pers di Mapolres Sukabumi, Senin (4/11/2024).
Pada Sabtu (26/10) sekitar pukul 13.30 WIB, Gunawan bersama AS dan sejumlah warga lainnya melakukan siaran langsung.
Saat siaran langsung tersebut, AS yang diduga berafiliasi dengan situs web judi dari flokitoto, meminta waktu kepada Gunawan untuk mempromosikan situs tersebut. Ternyata saat siaran langsung itu sudah ada akun TikTok @flokitoto1 kemudian memberikan saweran atau hadiah (gift) dengan nilai yang besar.
Melihat besaran saweran, seketika AS berteriak kegirangan sembari berulang kali mempromosikan situs web judi daring itu yang berisi “Bapa floki si gacor anti rungkad hi oe oe oe oe oeeeeee bapa floki lagi gacor gaes linknya ada di google flokitoto anti rungkad lagi gacor gaes siap wd bapa floki oe oe oe oe oeeeee bapa floki wel aweu aweu bapa floki wadidaw well aweu aweu bapa floki”.
Dengan bukti rekaman tersebut, Satreskrim Polres Sukabumi kemudian menangkap Gunawan dan AS di rumahnya di Kampung Babakan Baru pada Kamis (31/10). Dari hasil pemeriksaan terungkap, bahwa saweran-saweran dengan nilai maksimal yang didapat melalui siaran langsung itu berasal dari situs web judi online.
“Saweran yang nilai besar itu ternyata berasal dari situs judi daring sebagai kompensasi atas promosi yang dilakukan oleh Gunawan dan tim di akun Tik Tok @sadbor86,” tambahnya.
Aksi joget Sadbor ini yang sempat viral ini tidak hanya mendapatkan penghasilan yang melimpah, tetapi membawa nama daerah menjadi terkenal baik di dalam maupun luar negeri.
Akan tetapi sayangnya, nama besar Sadbor rusak seketika setelah terjerumus di kasus promosi judi daring karena kepincut besarnya saweran yang diberikan situs web terlarang itu.
Akibat ulahnya, kedua tersangka dijerat dengan pasal 45 ayat 3 Jo pasal 27 ayat 2 UU Nomor 1 Tahun 2024 tentang Perubahan Kedua atas UURI Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik dan atau pasal 55 ayat 1 ke 1 KUHP dengan ancaman kurungan penjara maksimal 10 tahun dan denda Rp10 miliar.***
Eksplorasi konten lain dari Riaunews
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.