Minggu, 27 Oktober 2024

Refly Harun Heran Anak Buah Kapolda Metro Jaya Fadil Imran Terlibat Bantu Sambo

Ikuti Riaunews.com di Google Berita
 
Refly Harun
Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun.

Jakarta (Riaunews.com) – Pengacara senior Alamsyah Hanafiah menyoroti 4 anak buah Kapolda Metro Jaya, Irjen Fadil Imran yang terseret skenario pembunuhan Brigadir J yang dilakukan Irjen Ferdy Sambo.

Alamsyah Hanafiah memperbincangkan hal ini bersama Pakar Ahli Tata Negara, Refly Harun.

Menurut Alamsyah Hanafiah, fenomena ini cukup mengherankan pasalnya Irjen Ferdy Sambo merupakan bagian dari Propam.

Refly Harun juga merasa curiga bagaimana bisa anak buah Fadil imran bisa ikut membantu Ferdy Sambo.

Sedangkan anak buah Irjen Fadil Imran merupakan bagian dari Polda Metro Jaya.

Lantas apa kaitannya anak buah Fadil Imran yang bertugas di Polda Metro Jaya bisa membantu skenario Ferdy Sambo yang bertugas di Propam.

Hal ini diungkapkan Alamsyah saat berbincang di kanal YouTube Refly Harun dengan judul: “LIVE! MAHFUD MD KASIH SINYAL KAPOLDA METRO SUSUL SAMBO?” yang diunggah pada 20 Agustus 2022, sebagaimana dikutip dari disway.id

Awalnya Alamsyah mengucapkan terima kasih kepada Menkopolhukam Mahfud MD dan Presiden Jokowi karena keduanya dinilai cukup niat dalam membongkar kasus Brigadir J ini.

“Kalau keduanya pasif, bukan tidak mungkin kasus ini beku,” ujar Alamsyah.

Lantas Alamsyah mulai menyinggung peran dari anak buah Fadil Imran yang diduga menghilangkan barang bukti dalam kasus Brigadir J.

“Si Sambo adalah Kadiv Propam. Tapi kok aneh anak buah dari Fadil Imran membantu si Kadiv Propam,” tegas Alamsyah.

“Ini 2 instansi yang berbeda, kadiv Propam adalah polisi dari polisi, kadiv propam tukang tangkap polisi nah tapi kenapa bisa membantu,” sambungnya.

Lantas Alamsyah heran siapa sebenarnya sosok yang memerintahkan 4 anggota Polda Metro Jaya itu membantu Ferdy Sambo.

“Siapa yang memerintahkan itu?,” ujarnya.

“Ini tidak mungkin bisa tanpa perintah dari atasan. Karena apa? kalau dia umpamanya 4 orang ini tanpa perintah dari atasan berarti sebelumnya ada koordinasi, karena bagiannya beda-beda,” sambungnya.

Lanjut Alamsyah, 4 anggota polisi dari Polda Metro Jaya ini diduga sudah ada yang memerintahkan.

“Kalau inisiatif sendiri pasti ada persekongkolan, ‘yuk kita bantu yuk’, pasti,” ujarnya.

“Ada persekongkolan dulu, berarti berencana,” tegasnya.

“Kalau diperintahkan pun, yang memerintahkan yang berencana,” tandasnya.***

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *