Kamis, 28 November 2024

Tiga habib dikeroyok dan dipukuli Laskar Solo di kediaman Habib Segaf Al-Jufri

Ikuti Riaunews.com di Google Berita
 
Sejumlah orang yang menakana diri Laskar Solo membuat kerusuhan di acara pernikahan di rumah Habib Segaf Al-Jufri.

Solo (Riaunews.com) – Ratusan orang yang menamakan diri Laskar Solo memukul tiga habib di acara midodareni (doa malam sebelum akad nikah) di kediaman almarhum Habib Segaf Al-Jufri.

Tiga habib yang dikpukul yakni Habib Umar Assegaf (54), Habib Husin Abdullah (57) dan Habib Hadi Umar (15).

Tiga habib itu dipukul saat menghadiri Midoderani di kediaman Habib Segaf Al-Jufri (alm) di Kampung Metodranan Semanggi, Pasar Kliwon Solo, Jawa Tengah, Sabtu (8/8/2020).

Baca: Mengaku Kristen radikal, driver ojol bakar foto Habib Rizieq dan Ustaz Abdul Somad

Kapolres Surakarta Kombes Pol Andy Rifai mengatakan, polisi masih memburu para pelaku dari kelompok intoleran tersebut.

“Polisi kini masih memburu kelompok intoleran yang berbuat anarki itu,” kata Andy Rifai, di Solo, Ahad (9/8).

Andy menjelaskan, kejadian tersebut berawal dari adanya acara adat pernikahan di rumah seorang warga di Kampung Mertodranan, Semanggi, Solo, pada Sabtu (8/8), sekitar pukul 17.00 WIB.

Sejumlah pelaku intoleran tiba-tiba memukul salah satu peserta acara pernikahan saat berjalan keluar rumah.

Kapolres mengatakan, setelah mendapatkan laporan, pihaknya turun ke lokasi melakukan pengamanan, dan berusaha melindungi korban.

Menurutnya, Negara Indonesia itu Bhinneka Tunggal Ika. Perbedaan diakui oleh negara, sehingga kelompok intoleran harus ditindak tegas.

“Kami masih memburu dan segera menangkap pelaku intoleran yang berani berbuat anarki di Solo. Kami imbau masyarakat Solo untuk bersama menjaga kondusivitas wilayahnya,” kata kapolres menegaskan.

Kapolres juga mengimbau masyarakat yang mempunyai acara agar melapor polisi untuk diberikan perlindungan. Polisi bertugas melindungi masyarakat.

Baca: Apollinaris Darmawan, kakek tua yang tak kapok menghina Islam akhirnya ditangkap warga

“Kami juga mengapresiasi dukungan dari Banser yang memotivasi kami bisa mengungkap kasus di Pasar Kliwon itu. Saya mengajak warga Kota Solo untuk bersatu menciptakan Solo aman, damai, toleran, dan Bhinneka Tunggal Ika,” katanya.

Menurut dia, warga yang menjadi korban dari kelompok intoleran tersebut ada tiga orang, dan kini kondisinya sudah membaik dan rawat jalan.

Polisi sedang meminta keterangan saksi untuk bisa mengungkap kasus itu.

Banser dan Gerakan Pemuda Ansor mengecam keras penyerangan yang dilakukan Laskar Solo.

Banser dan Ansor mendatangi Markas Polresta Surakarta pada Ahad (9/8). Mereka menyampaikan pernyataan sikap di halaman Mapolresta Solo.

Dalam aksinya, Banser dan GP Ansor menyatakan siap mendukung aparat berwajib mengusut tuntas oknum-oknum pelaku penyerangan.

“Kami meminta pada polisi agar menangkap pelakunya. Perbuatan anarki dan main hakim sendiri dilarang keras. Negara ini negara hukum, dan tidak boleh main hakim sendiri,” tegas Ketua Gerakan Pemuda Ansor Surakarta Arif Jihan.***

 

Sumber: Pojok Satu
Editor: Ilva


Eksplorasi konten lain dari Riaunews

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

 

Satu komentar

  1. wah ini salah berita, dari pks sudah konfirmasi, ini bukan dari keluarga dewan pks, tapi nama fam nya saja yg sama.

Tinggalkan Balasan