Surabaya (Riaunews.com) – Presiden Arema FC, Gilang Widya Pramana diperiksa lima jam oleh Penyidik Gabungan Bareskrim Polri dan Polda Jawa Timur terkait Tragedi Kanjuruhan dan ia menegaskan perannya hanya sebagai investor di Arema.
Gilang masuk ke ruang penyidik di Ditreskrimum Polda Jatim, sejak pukul 13,19 WIB hingga 18.50 WIB, dengan didampingi Manajer Tim Arema FC Ali Rifki.
Baca Juga: Korban Tragedi Kanjuruhan Malang Bertambah Satu Orang, Total 135 Meninggal Dunia
“Intinya hari ini saya dimintai tambahan keterangan itu yang pertama,” kata Gilang, Kamis (27/10/2022).
Gilang menegaskan bahwa perannya di Arema FC hanyalah sebagai sponsor dan investor. Ia juga mengaku tak mendapatkan keuntungan apapun.
“Yang kedua, posisi saya di Arema saya sebagai sponsor. Kemudian Saya sebagai investor dan tidak ada dana yang masuk sama sekali di saya,” ucapnya.
Ia pun tak mau menjawab perihal teknis manajemen Arema FC, sebab Gilang mengaku bukanlah owner tim berjuluk Singo Edan tersebut.
“Terus untuk urusan manajerial Arema, silakan tanya sendiri ke owner, silakan ke direksi,” kata Gilang yang juga dikenal sebagai Juragan 99 tersebut.
Tragedi Kanjuruhan terjadi pada 1 Oktober lalu usai laga Arema vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan. Tercatat 135 korban meninggal dunia akibat Tragedi Kanjuruhan.
Baca Juga: Aremania Sindir Ade Armando: Kalau Tak Bersalah Ngapain Takut ke Malang?
Tragedi Kanjuruhan ini juga mendorong Pemerintah bereaksi dengan membentuk Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF). TGIPF sudah menyelesaikan tugasnya dan menerbitkan sejumlah rekomendasi pada pihak-pihak yang terkait.
Sedangkan FIFA juga menaruh perhatian khusus pada Indonesia berkaitan dengan insiden tersebut. FIFA bersama Indonesia bakal membentuk Tim Transformasi untuk pembenahan tata kelola sepak bola.***