Washington (Riaunews.com) – Kementerian Pertahanan Amerika Serikat (Pentagon) menyatakan Mayor Jenderal Chris Donahue, komandan Divisi Lintas Udara ke-82, menjadi personel terakhir yang meninggalkan Afghanistan pada Selasa (31/8/2021) ini.
Melalui kicauan di Twitter, Pentagon merilis gambar yang memperlihatkan Mayjen Donahue menaiki C-17, pesawat evakuasi terakhir AS untuk meninggalkan Ibu Kota Kabul.
Pada Senin (30/8) waktu AS, Jenderal Komando Pusat AS (Centcom), Kenneth “Frank” McKenzie, mengatakan bahwa Donahue dan pelaksana tugas Duta Besar AS untuk Afghanistan, Ross Wilson, menjadi dua pejabat terakhir Negeri Paman Sam yang pulang dari negara Asia Selatan itu.
“Di pesawat terakhir yang keluar adalah Jenderal Chris Donahue, komandan divisi lintas udara ke-82 sekaligus komandan pasukan besar saya di sana. Dia ditemani Duta Besar kami, Ross Wilson, jadi mereka keluar dari pesawat bersama-sama,” papar McKenzie seperti dikutip CNN.
“Tim Kementerian Luar Negeri dan Pentagon keluar dari pesawat terakhir dan sebenarnya menjadi orang terakhir yang turun dari pesawat,” paparnya menambahkan.
Sebelumnya, McKenzie telah mengumumkan pesawat terakhir militer AS resmi meninggalkan Afghanistan pada Senin (30/8) sore waktu Kabul dengan membawa pasukan dan staf inti diplomatik yang tersisa.
Pesawat tersebut menandai akhir misi militer selama 20 tahun di Afghanistan yang merupakan perang terpanjang dalam sejarah AS.
“Pesawat C-17 terakhir lepas landas dari Bandara Internasional Hamid Karzai pada 30 Agustus sore ini pukul 15:29 waktu setempat,” kata McKenzie.
“Setiap personel militer AS saat ini telah keluar dari Afghanistan. Saya bisa bilang dengan 100 persen keyakinan,” ucapnya menambahkan.
Meski begitu, McKenzie menuturkan AS tetap akan melanjutkan misi evakuasi diplomatik di Afghanistan.
“Sementara evakuasi militer selesai, misi diplomatik untuk memastikan tambahan warga AS dan warga Afghanistan yang memenuhi syarat, yang ingin pergi, terus berlanjut,” katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, mengatakan masih ada hampir 200 warga Negeri Paman Sam yang berada di Afghanistan.
Blinken menuturkan mereka ingin pergi dari Afghanistan tetapi tidak bisa ikut dalam pesawat evakuasi militer AS tersebut.***