Sabtu, 25 Januari 2025

Begini Tanggapan Israel Usai Dikecam Sekutu Dekatnya karena Serang markas UNIFIL di Lebanon

Ikuti Riaunews.com di Google Berita
 
Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant.

Tel Aviv (Riaunews.com) – Israel dihujani kecaman puluhan negara, termasuk Amerika Serikat (AS), atas serangannya yang melukai sedikitnya lima tentara penjaga perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Lebanon bagian selatan.

Menteri Pertahanan (Menhan) Israel Yoav Gallant pun menegaskan akan mengambil langkah untuk menghindari membahayakan pasukan perdamaian PBB. Penegasan itu disampaikan Gallant saat berbincang via telepon dengan Menteri Pertahanan (Menhan) AS Lloyd Austin pada Sabtu (12/10/2024) malam.

“Menteri Gallant menekankan… IDF (Angkatan Bersenjata Israel-red) akan terus mengambil tindakan untuk menghindari membahayakan pasukan UNIFIL dan posisi pasukan penjaga perdamaian,” ucap Gallant dalam pernyataannya setelah berbicara via telepon dengan Austin, seperti dilansir AFP, Ahad (13/10/2024).

Beberapa hari terakhir, Pasukan Interim PBB di Lebanon atau UNIFIL melaporkan pasukannya di Naqura dan juga di beberapa posisi lainnya, “berulang kali” dihantam serangan. Sedikitnya lima tentara UNIFIL luka-luka imbas serangan militer Israel yang bertempur melawan Hizbullah di Lebanon bagian selatan.

UNIFIL awalnya melaporkan pada Kamis (10/10) bahwa tembakan tank Israel melukai dua pasukan penjaga perdamaian PBB asal Indonesia, yang terjatuh dari menara pengawas di area Naqura, Lebanon.

Keesokan harinya, UNIFIL melaporkan rentetan ledakan di dekat menara pengawas di Naqura melukai dua tentara pasukan perdamaian PBB lainnya asal Sri Lanka. Satu tentara UNIFIL lainnya, yang tidak disebut asal negaranya, mengalami luka-luka usai “terkena tembakan” di Naqura pada Jumat (11/10) malam waktu setempat.

UNIFIL, dalam pernyataannya, menuduh militer Israel “secara sengaja” menembak posisi pasukannya di Lebanon bagian selatan.

Sebagai sekutu dekat Tel Aviv, Washington mengecam rentetan serangan yang melukai sejumlah prajurit pasukan perdamaian PBB di Lebanon, dengan menyebut serangan semacam itu “tidak bisa diterima”.

Kecaman juga dilontarkan 40 negara yang berkontribusi dalam mengirimkan pasukan untuk misi UNIFIL. “Kami mengutuk keras serangan baru-baru ini terhadap pasukan penjaga perdamaian UNIFIL,” tegas pernyataan bersama yang diposting ke media sosial X oleh misi Polandia untuk PBB

“Tindakan seperti itu harus segera dihentikan dan harus diselidiki secara layak,” cetus pernyataan bersama tersebut.

Pernyataan bersama itu ditandatangani oleh puluhan negara kontributor UNIFIL, seperti Indonesia, India, Italia, Ghana, Nepal, Malaysia, Spanyol, Prancis dan China — semuanya merupakan negara yang mengirimkan ratusan tentaranya untuk bergabung dengan misi UNIFIL.

UNIFIL merupakan misi penjaga perdamaian PBB yang beranggotakan sekitar 9.500 tentara dari berbagai negara, termasuk Indonesia. Pasukan UNIFIL ditugaskan memantau penerapan gencatan senjata yang mengakhiri perang selama 33 hari antara Israel dan Hizbullah tahun 2006 lalu.

Peran pasukan UNIFIL diperkuat oleh Resolusi Dewan Keamanan PBB 1701 pada tahun yang sama, yang menetapkan bahwa hanya pasukan militer Lebanon dan pasukan penjaga perdamaian PBB yang boleh ditempatkan di wilayah Lebanon bagian selatan.***

 

 

Sumber: Detik

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *