Taheran (Riaunews.com) – Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei bersumpah akan membalas serangan Israel dan sekutunya Amerika Serikat, yang menargetkan Teheran dan kelompok-kelompok yang didukungnya di wilayah tersebut.
“Musuh-musuh, baik AS maupun rezim Zionis, harus tahu bahwa mereka pasti akan menerima respons yang sangat keras atas apa yang mereka lakukan terhadap Iran, bangsa Iran, dan front perlawanan,” kata Khamenei dalam pidatonya di depan para mahasiswa di Teheran, ibu kota Iran, dilansir kantor berita AFP, Sabtu (2/11/2024).
Baca Juga: Bantu Israel Hadapi Iran, AS Kirim Pesawat Pengebom B-52
Dia merujuk pada aliansi kelompok-kelompok bersenjata yang didukung Teheran, yang meliputi kelompok pemberontak Houthi di Yaman, gerakan Hizbullah di Lebanon, dan kelompok milisi Palestina, Hamas.
Dilansir Detikcom, ketegangan regional telah meningkat sejak pecahnya perang Israel-Hamas di Gaza pada Oktober tahun lalu, yang melibatkan kelompok-kelompok yang berpihak pada Iran dan kelompok lain dari Irak dan Suriah.
Hizbullah dan Israel telah terlibat saling serang lintas perbatasan selama hampir setahun setelah serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023, sebelum Israel meningkatkan konflik pada 23 September lalu.
Pada 26 Oktober, Israel melakukan serangan udara di lokasi-lokasi militer di Iran sebagai respons atas serangan Teheran pada 1 Oktober terhadap Israel, yang merupakan pembalasan atas terbunuhnya para pemimpin militan yang didukung Iran dan seorang komandan Garda Revolusi Iran.
Setidaknya empat tentara Iran tewas dalam serangan tersebut, yang menurut Iran menyebabkan “kerusakan terbatas” pada beberapa sistem radar. Media Iran mengatakan seorang warga sipil juga tewas.
Baca Juga: Serangan Israel ke Iran Menjadi Olok-olokan di X
Dalam pidatonya, Khamenei memberi penghormatan kepada para tentara yang terbunuh, dengan mengatakan upaya mereka dalam menghadapi Israel “tidak akan dilupakan”.
Israel sebelumnya telah memperingatkan Iran agar tidak membalas serangan 26 Oktober tersebut.
Sementara itu, Amerika Serikat pada hari Jumat (1/11) mengumumkan pengerahan aset militer tambahan ke Timur Tengah, termasuk kapal perusak pertahanan rudal balistik dan pesawat pengembom jarak jauh B-52, yang berfungsi sebagai peringatan bagi Iran saat negara itu dan Israel saling serang.***