Jumat, 13 Desember 2024

Israel Mulai Serangan ke Iran, AS Mengaku Tak Ambil Bagian

Ikuti Riaunews.com di Google Berita
 
Peluncur anti-rudal Iron Dime milik Israel. (Foto: Reuters)

Washington (Riaunews.com) – Amerika Serikat (AS) memastikan pihaknya tidak ambil bagian dalam operasi militer Israel terhadap Iran. Hal ini diungkap seorang pejabat senior pemerintahan pada Jumat waktu setempat.

“Kami memahami bahwa Israel melakukan serangan terarah terhadap target militer di Iran sebagai latihan membela diri dan sebagai tanggapan atas serangan rudal balistik Iran terhadap Israel pada 1 Oktober. Kami akan merujuk Anda ke pemerintah Israel untuk informasi lebih lanjut tentang operasi mereka,” kata Sean Savett, juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih, dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga: Israel Serbu RS Kamal Adwan Gaza, Tawan Pasien dan Tenaga Medis

Israel sebelumnya memang memberi tahu Gedung Putih sebelum serangan itu terjadi, menurut sumber yang mengetahui pemberitahuan tersebut melansir CNN.

Presiden Joe Biden saat ini berada di Wilmington, Delaware, dan para penasihatnya tidak berencana berkumpul di Ruang Situasi. Namun, Biden telah diberi pengarahan tentang serangan itu, dan mengikuti perkembangannya dengan saksama, kata seorang pejabat Gedung Putih.

Pasukan Pertahanan Israel, yang mengumumkan gerakan di X dulu Twitter, menggambarkan tindakan itu sebagai “serangan tepat terhadap target militer” di Iran.

Dalam beberapa minggu terakhir, pejabat tinggi AS memperjelas pandangan serangan balik jika akan dilakukan harus menghindari eskalasi yang tidak semestinya atau berdampak pada ekonomi global, menurut sumber yang mengetahui diskusi tersebut.

Biden dan penasihat keamanan nasional utamanya, dalam serangkaian diskusi rutin, memperjelas bahwa mereka tidak mendukung serangan terhadap fasilitas nuklir atau cadangan minyak Iran.

Sementara para pejabat percaya bahwa produsen minyak lainnya dapat dengan mudah menghasilkan sekitar 1 juta barel per hari yang diproduksi Iran. Mereka lebih khawatir tentang interpretasi pasar atas serangan tersebut dan kemungkinan lonjakan harga energi di seluruh dunia saat para pemilih AS pergi ke tempat pemungutan suara.

Baca Juga: Babak Belur Dihajar Hizbullah, Tentara Israel Banyak yang Tewas

“Psikologinya lebih substantif daripada kenyataan,” kata sumber itu.

Pejabat Israel memberikan jaminan kepada AS bahwa respons tersebut menargetkan aset militer, bukan lokasi nuklir atau minyak setelah pemerintahan Biden menyuarakan kekhawatiran tentang provokasi dan konsekuensi lebih lanjut di dalam negeri.***


Eksplorasi konten lain dari Riaunews

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

 

Tinggalkan Balasan