Minggu, 24 November 2024

Jamaah membludak saat shalat Jumat perdana di Hagia Sophia

Ikuti Riaunews.com di Google Berita
 
Jamaah membludak hingga ke luar masjid Hagia Sophia saat pelaksanaan shalat Jumat perdana sejak 86 tahun lalu. (Foto: Twitter)

Istanbul (Riaunews.com) – Situs bersejarah Hagia Sophia kembali digunakan kembali sesuai fungsinya sebagai masjid. Setelah 86 tahun, akhirnya Hagia Sophia bisa menjadi tempat umat muslim Turki menjalankan ibadah shalat Jumat.

Dari unggahan foto di berbagai media dan jejaring sosial pada Jumat (24/7/2020), terlihat jamaah membludak memenuhi sekitar situs yang telah dibangun sejak abad ke-5 tersebut.

Tampak pula para jamaah mengenakan masker sembari membawa sajadah, sesuai instruksi Gubernur Istanbul, Ali Yerlikaya.

Baca: Hari ini, salat Jumat perdana di Hagia Sophia setelah 86 tahun

Melalui akun Twitter-nya, Ali juga mengunggah sebuah foto interior Hagia Sophia yang telah dipersiapkan untuk shalat Jumat. Tampak karpet berwarna biru digelar. Sementara gambar-gambar Siti Maryam dan Isa AS tidak tampak.

Pada awalnya, para jamaah baru diizinkan masuk pada pukul 10.00 waktu setempat. Namun karena membludaknya antusiasme, akhirnya pintu masuk mulai dibuka pada 09.00 waktu setempat.

Banyak jamaah yang sudah menunggu di sekitar Hagia Sophia sejak subuh. Bahkan beberapa bermalam di sana.

Kepala Direktorat Urusan Agama Turki (Diyanet), Ali Erbas mengatakan telah menunjuk Mehmet Boynukalin seorang profesor hukum Islam di Universitas Marmara Istanbul, beserta dua imam masjid Istanbul lainnya Ferruh Mustuer dan Bunyamin Topcuoglu untuk menjadi imam masjid Hagia Sophia.

Erbas juga menyebutkan ada lima muazin untuk masjid Hagia Sophia termasuk dua dari Masjid Biru Istanbul yang terkenal.

Baca: Barat marah Turki ubah Hagia Sophia jadi masjid, mereka lupa dulu Spanyol ubah Masjid Agung Cordoba jadi katedral

Hagia Sophia telah diubah dari gereja menjadi masjid sejak Sultan Mehmet II Al Fatih ketika menaklukkan Konstantinopel, yang sekarang menjadi Istanbul, pada 1453.

Namun pada 1934, pemerintahan sekuler Turki mengubahnya menjadi museum.

Pada 10 Juli, dekrit tersebut telah dibatalkan oleh pengadilan Turki sehingga Hagia Sophia kembali dapat menjalankan fungsinya sebagai masjid.***

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *