Riaunews Update Berita Riau, Nasional, Olahraga
Washington (Riaunews.com) – Presiden AS Joe Biden pada Jumat (10/6/2022) mengecam ExxonMobil karena tidak mau memproduksi lebih banyak minyak. Kritik ia sampaikan terkait melonjaknya harga gas belakangan ini.
Pasalnya, lonjakan harga gas tersebut telah menguras isi dompet Amerika dan popularitasnya menjelang pemilihan paruh waktu pemerintahannya.
“(Padahal) Exxon bisa menghasilkan lebih banyak uang daripada yang Tuhan berikan pada kita tahun ini,” katanya seperti dikutip dari AFP, Sabtu (11/6).
Biden meminta Exxon untuk mengubah kebijakannya dengan menggenjot produksi minyak. ExxonMobil melaporkan keuntungan besar dalam tiga bulan pertama tahun ini meskipun volume minyak dan gas alam lebih rendah.
Lonjakan keuntungan terjadi karena kenaikan harga minyak mentah yang terjadi akibat invasi Rusia ke Ukraina. Tapi, di tengah lonjakan keuntungan itu, Exxon yang mememiliki 9.000 izin untuk mengebor, mengerem aktivitas mereka.
“Mengapa mereka tidak mengebor? Karena mereka menghasilkan lebih banyak uang dengan tidak memproduksi lebih banyak minyak?” kata Biden.
Setelah 2020 dan lockdown covid-19 yang menghancurkan permintaan minyak bumi, perusahaan minyak kembali ke profitabilitas pada 2021 dan terus melihat pendapatan meroket tahun ini.
Laba kuartal pertama ExxonMobil meningkat lebih dari dua kali lipat menjadi US$5,5 miliar, dan pendapatan naik 52,4 persen menjadi $87,7 miliar.
Raksasa minyak itu juga meningkatkan pengeluaran untuk pembelian kembali saham sebesar US$20 miliar.
Biden, yang popularitasnya anjlok, tengah menghadapi masalah berat. Masalah terkait inflasi tertinggi dalam empat dekade dan harga gas yang setinggi langit.
Data pemerintah yang dirilis Jumat menunjukkan indeks harga konsumen melonjak 8,6 persen dibandingkan Mei 2021, naik dari 8,3 persen dalam 12 bulan yang berakhir pada April dan melampaui apa yang menurut sebagian besar ekonom sebagai puncaknya pada Maret.***
