London (Riaunews.com) – Menteri Luar Negeri Inggris, Elizabeth Truss atau Liz Truss menang dalam pemilihan internal Partai Konservatif dan akan menggantikan Boris Johnson sebagai Perdana Menteri Inggris.
“Liz Truss memenangkan kontestasi menjadi Perdana Menteri Inggris selanjutnya,” demikian laporan Reuters, Senin (5/9/2022).
“Kami akan memberikan kemenangan besar bagi Partai Konservatif untuk 2024,” kata Truss.
Sebelumnya Trus memang digadang-gadang menjadi perdana menteri pengganti Boris Johnson yang lengser Juli lalu. Johnson mundur setelah terkait sejumlah skandal, yang kemudian memicu pengunduran diri besar-besaran para menterinya.
Tanggapan Boris Johnson
Mantan Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, buka suara usai Menteri Luar Negeri Liz Truss terpilih menjadi PM dalam pemungutan suara Partai Konservatif.
“Saya tahu dia punya rencana yang tepat untuk mengatasi krisis biaya hidup,” kata Johnson seperti dikutip AFP, Senin (5/9).
Ia juga menyatakan Truss akan melanjutkan kerja-kerja besar dan meningkatkan perekonomian Inggris.
“Sekarang waktunya semua [anggota] Konservatif mendukung dia 100 persen,” imbuh Johnson lagi.
Truss terpilih menjadi PM Inggris usai mengantongi perolehan suara 57,4 persen di putaran terakhir pemilihan PM di Partai Konservatif.
Sementara itu, rivalnya, Rishi Sunak mendapat 42,6 persen perolehan suara.
Usai mengantongi kemenangan, Truss bersumpah akan memangkas pajak dan menghidupkan kembali ekonomi Inggris yang lesu.
“Saya akan membuat rencana berani untuk memangkas pajak dan meningkatkan ekonomi kita,” kata Truss usai meraih kemenangan.
Ia juga mengatakan akan mengatasi masalah jangka panjang soal suplai energi.
Selama kampanye, Truss memang menekankan sektor ekonomi. Ia berjanji akan memangkas pajak sebagai upaya menghidupkan kembali ekonomi Inggris yang lesu dan meringankan beban kenaikan harga.
Truss terpilih menjadi PM usai Boris Johnson mengundurkan diri pada Juli lalu akibat sejumlah skandal.
Usai Johnson mundur, Partai Konservatif menggelar sejumlah pemungutan suara untuk memilih PM baru.
Putaran itu berlangsung berkali-kali hingga menyisakan dua kandidat dan kemudian menggelar pemungutan suara untuk menjadi PM.***
Eksplorasi konten lain dari Riaunews
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.