Jumat, 29 November 2024

Menurut Kepolisian Swiss Wisatawan yang Hilang di Sungai Aare Mayoritas Ditemukan dalam 3 Pekan

Ikuti Riaunews.com di Google Berita
 
(ilustrasi)

Bern (Riaunews.com) – Duta Besar RI untuk Swiss Muliaman D Hadad memaparkan data dari Kepolisian Swiss yang menyebutkan, mayoritas wisatawan yang tenggelam dan terbawa arus Sungai Aare ditemukan dalam tiga pekan.

Muliaman menyebut, ada yang ditemukan dalam tiga hari pertama pencarian. Namun, sebanyak 99,9 persen ditemukan dalam pekan ketiga pencarian.

“Mayoritas kejadian serupa pada tahun-tahun sebelumnya itu 99,9 persen ditemukan dalam tiga pekan,” kata Muliaman dalam konferensi pers, Sabtu (30/5/2022).

Akan tetapi, pada waktu kritikal, ada juga korban yang sudah ditemukan dalam tiga hari. Muliaman sendiri tak menyebut dengan jelas berapa persentasenya.

“Tiga hari pertama biasanya sering ditemukan tetapi mayoritas tiga pekan,” ujarnya.

Sementara itu, ia juga melaporkan bahwa kejadian wisatawan yang hilang di Sungai Aare ini sudah beberapa kali terjadi.

Berdasar data Kepolisian Swiss, ia mengungkapkan sebanyak 15-20 wisatawan tenggelam dan terbawa arus Sungai Aare setiap tahunnya.

Menurut Muliaman, banyaknya kasus orang tenggelam maupun hilang di Sungai Aare disebabkan karena lokasi tersebut merupakan tempat wisata yang banyak didatangi warga.

Bukan hanya menyaksikan keindahan Sungai Aare, wisatawan biasanya berenang dan bermain di air.

“Jadi kenapa cukup banyak karena bisa disampaikan ini tempat orang berenang (wisata) jadi kasusnya 15-20 setahun,” ungkapnya.

Lebih lanjut, perbedaan waktu penemuan wisatawan hilang ini tergantung pada sejumlah faktor. Misalnya cuaca, kenaikan debit air hingga kondisi air sungai yang keruh dapat menghambat pencarian korban.

Sementara itu, untuk pencarian putra Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Emmeril Khan Mumtadz (Eril), yang terseret arus Sungai Aare terus dilakukan tanpa batas waktu.

“Sebenarnya, tidak ada batas waktu karena ketika bertemu dengan tim SAR, jawaban dari polisi sungai adalah ‘menjadi tugas kami, menjadi pemantau polisi sungai’. Jadi tidak ada ucapan kapan pencarian akan dihentikan. Pencarian terus dilakukan setiap hari karena itu memang menjadi tugas mereka sehari-hari,” kata Muliaman.

Sebelumnya, pencarian Eril di hari keempat yaitu pada Ahad (29/5/2022) kemarin, belum membuahkan hasil.

Tingkat kekeruhan air di sungai Aare disebut menjadi kendala yang dihadapi dalam proses pencarian.

Pencarian di sepanjang sungai Aare, Bern, Swiss telah dilakukan sejak pukul 9 pagi waktu setempat.

Pencarian dipimpin langsung oleh kepala polisi maritim Bern.

Seperti diungkapkan KBRI Bern pada pernyataan resminya, pencarian pada sesi pagi dilakukan dengan metode boat search.

Pada metode tersebut juga digunakan teropong untuk memantau situasi di bawah air.

Area pencarian pun kemudian dikerucutkan pada lokasi paling potensial, yaitu di wilayah Marzili.

Sementara itu pada sesi sore, area pencarian dipusatkan di antara pintu air Schwellenmaetelli dan Engelhad dengan menggunakan perahu, tapi belum ada tanda-tanda keberadaan Eril.***


Eksplorasi konten lain dari Riaunews

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

 

Tinggalkan Balasan