Rabu, 27 September 2023

Ngerinya Candu Fentanil, Bikin Orang-orang Amerika Bergelimpangan di Jalanan

Amerika Serikat disibukkan dengan banyaknya tunawisma yang bergelimpangan akibat sakau Fentanil. (Foto: AP)

Los Angeles (Riaunews.com)- Gang di Los Angeles, Amerika Serikat, tengah disorot publik. Gang kotor itu menjadi tempat para pecandu fentanil.

Dikutip dari detikHealth, foto para pecandu fentanil di gang kotor Los Angeles itu beredar di media sosial. Foto-foto yang memperlihatkan situasi gang kecil dipenuhi oleh tunawisma pecandu fentanil sedang sakau. Salah satunya adalah Ryan Smith yang merupakan pecandu fentanil.

Ryan mengalami kejang-kejang saat sakau. Saat cuaca panas, kondisi tubuh Ryan langsung berubah dengan cepat, dari yang semula tidur langsung menggigil.

Apa itu Fentanil?
Fentanil merupakan suatu obat yang dikembangkan untuk mengobati rasa sakit yang hebat akibat penyakit seperti kanker. Penggunaan fentanil dalam dosis kecil dapat berakibat fatal karena obat ini 50 kali lebih kuat dari heroin.

Menurut Badan Penegakan Narkotika Amerika Serikat menyebut bahwa fentanil dengan cepat menjadi obat mematikan di Amerika Serikat. Tak hanya itu, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) menyebut bahwa ada tahun 2021, dua pertiga dari 107.000 kematian overdosis disebabkan oleh opioid sintetik seperti fentanil.

Seberapa Bahaya Fentanil?
Pada April 2020 hingga Maret 2021 di Los Angeles, tercatat sebanyak sekitar 2.000 tunawisma meninggal. Departemen Kesehatan Masyarakat Los Angeles County melaporkan angka kematian tunawisma itu mengalami peningkatan sebanyak 56 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Bagi mereka yang mengonsumsi fentanil akan mengalami ketergantungan. Mereka bakal tidur, kemudian akan merasakan sakau karena fentanil. Kondisi tersebut bersifat permanen.

Fentanil sangat adiktif. Obat ini telah ‘menghantui’ seluruh Amerika Serikat dan berdampak pada semakin banyaknya orang yang hidup di jalanan Los Angeles.

Apa Kaitan Narkoba dan Tunawisma?
Penyalahgunaan narkoba bisa menjadi penyebab atau gejala tunawisma. Keduanya dapat bersinggungan dengan gangguan mental.

Dilansir dari Associated Press, sebuah laporan Otoritas Layanan Tunawisma Los Angeles pada 2019 menemukan seperempat dari semua orang dewasa tunawisma di Los Angeles County mempunyai penyakit mental sementara 14 persen di antaranya mempunyai gangguan penyalahgunaan obat.

Tak hanya itu, Los Angeles Times menemukan sekitar 51 persen dari kelompok tunawisma mempunyai gangguan mental, dan sekitar 46 persen memiliki gangguan penggunaan zat.

Langkah yang Dilakukan Pemerintah AS
Gubernur Gavin Newsom telah menandatangani sebuah rancangan undang-undang (RUU) kontroversial yang dapat memperbaiki situasi mengenai tunawisma tersebut dengan memaksa orang yang menderita penyakit mental parah untuk menjalani pengobatan.

Namun dalam RUU tersebut mengatur bahwa mereka perlu didiagnosis mempunyai kelainan tertentu seperti skizofrenia. Para tunawisma yang memiliki kecanduan tidak cukup untuk mendapatkan perawatan.***

Tinggalkan Balasan