London (Riaunews.com) – Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, meminta maaf pada publik setelah angka kematian COVID-19 menembus angka 100 ribu.
Ia mengaku bertanggung jawab penuh terhadap semua yang pemerintahannya telah lakukan.
“Saya sangat menyesal untuk setiap nyawa yang hilang. Tentu saja sebagai perdana menteri ini menjadi tanggung jawab penuh saya terhadap apa-apa saja yang pemerintah telah lakukan,” kata Boris dalam konferensi pers dan dikutip dari BBC, Rabu (27/1/2021).
“Kami telah melakukan semua yang bisa dilakukan dan kami akan terus berusaha untuk meminimalisir hilangnya nyawa serta penderitaan di masa yang sangat-sangat sulit ini,” lanjutnya.
Melansir DetikHealth, Inggris diketahui jadi negara kelima di dunia dengan jumlah korban COVID-19 di atas 100 ribu. Negara lainnya ada Amerika Serikat (AS), Brasil, India, dan Meksiko.
Hingga kini dilaporkan sudah ada lebih dari 3,6 juta kasus COVID-19 terkonfirmasi di Inggris.
Belakangan terjadi lonjakan kasus tajam, disebut-sebut berkaitan dengan varian virus baru yang lebih mudah menular.***
Eksplorasi konten lain dari Riaunews
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.