Selasa, 3 Oktober 2023

Rusia Ancam Hentikan Pasokan Minyak ke Negara yang Mendukung Pembatasan Harga

Presiden Rusia Vladimir Putin umumkan operasi militer di wilayah Donbas, Ukraina.

Moskow (Riaunews.com)- Rusia berencana menghentikan pasokan minyak dan gas ke negara-negara yang mendukung batasan harga minyak mereka.

Namun, keputusan akhir akan ditentukan setelah menganalisis semua perhitungan.

“Sampai sekarang, kami mendukung posisi Presiden Vladimir Putin bahwa kami tidak akan memasok minyak dan gas ke negara-negara yang akan menetapkan (batas) dan bergabung dengan batas tersebut,” kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov, dikutip dari Reuters, Kamis (24/11/2022).

“Tapi kami perlu menganalisis semuanya sebelum merumuskan posisi kami,” lanjutnya.

Negara-negara yang tergabung dalam G7 diketahui sepakat untuk menerapkan pembatasan harga pada minyak mentah Rusia untuk mengurangi kemampuan Moskow mendanai perangnya di Ukraina.

G7 mengusulkan harga minyak Rusia dibatasi di kisaran US$65-US$70 per barel. Namun, Uni Eropa belum menyepakati harga tersebut.

Sebelumnya, perwakilan dari 27 pemerintah Uni Eropa (UE) bertemu di Brussel untuk membahas proposal G7 untuk menetapkan batasan harga minyak Rusia. Namun Uni Eropa gagal mencapai kesepakatan pada Rabu (23/11) dan akan melanjutkan pembahasan pada Kamis (24/11) malam.

“Masih ada perbedaan pada level batas harga. Kita perlu melanjutkan secara bilateral,” kata seorang diplomat UE.

Sementara itu, G7, termasuk Amerika Serikat, serta seluruh Uni Eropa dan Australia dijadwalkan menerapkan batasan harga pada ekspor minyak Rusia melalui laut pada 5 Desember mendatang.

Namun, tingkat batas harga masih diperdebatkan. Polandia, Lituania, dan Estonia percaya bahwa harga US$65-$70 per barel akan meninggalkan Rusia dengan keuntungan yang terlalu tinggi, karena biaya produksi sekitar US$20 per barel.

Sedangkan Siprus, Yunani, dan Malta, negara-negara dengan industri perkapalan besar yang akan paling merugi jika kargo minyak Rusia terhalang, berpendapat bahwa batas harganya terlalu rendah dan menuntut kompensasi atas hilangnya bisnis atau lebih banyak waktu untuk menyesuaikan.

“Polandia mengatakan mereka tidak bisa melampaui $30 per barel. Siprus menginginkan kompensasi. Yunani menginginkan lebih banyak waktu,” ujar diplomat UE lainnya.

Sekitar 70 persen – 85 persen ekspor minyak mentah Rusia diangkut oleh kapal tanker daripada pipa. Ide dari pembatasan harga adalah untuk melarang perusahaan pengapalan, asuransi, dan reasuransi menangani kargo minyak mentah Rusia di seluruh dunia, kecuali jika dijual tidak lebih dari harga yang ditetapkan oleh G7 dan sekutunya.

Karena perusahaan pelayaran dan asuransi utama dunia berbasis di negara-negara G7, batas harga akan membuat Moskow sangat sulit untuk menjual minyaknya dengan harga yang lebih tinggi.***

Tinggalkan Balasan