Moskow (Riaunews.com) – Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan dirinya yakin “100 persen” bahwa pasukannya akan menghancurkan sistem pertahanan udara paling canggih buatan Amerika Serikat. Sistem rudal Patriot itu telah dijanjikan oleh Presiden AS Joe Biden untuk dikirim ke Ukraina.
“Tentu saja kami akan menghancurkannya, 100 persen!” kata Putin dalam wawancara yang ditayangkan di televisi Rusia, Rossiya-1 pada hari Ahad (25/12/2022), seperti dilansir kantor berita AFP, Senin (26/12/2022).
Sebelumnya, Putin meremehkan sistem rudal Patriot yang bakal dipasok ke Ukraina. Putin menyebut sistem pertahanan udara itu sudah “cukup tua” dan dia memastikan Moskow bisa mencari cara untuk melawan sistem tersebut.
“Terkait Patriot, itu merupakan sistem yang cukup tua dan tidak akan bisa melampaui sistem rudal S-300 milik kami,” cetus Putin seperti dikutip CNN.
“Mereka yang melawan kami berpikir bahwa itu merupakan senjata pertahanan, itu yang mereka katakan. Namun, itu cuma pikiran mereka. Kami akan selalu menemukan cara untuk melawannya,” imbuhnya.
Patriot, singkatan dari “Phased Array Tracking Radar to Intercepct of Target”, sistem rudal darat ke udara ini dikembangkan oleh konglomerat antariksa dan pertahanan Amerika Serikat, Raytheon, sejak tahun 1960-an.
Mulanya sistem ini dikembangkan untuk menangkis pesawat tempur yang terbang tinggi. Namun, pada tahun 1980-an dimodifikasi untuk menangkal ancaman baru di era itu, yakni misil balistik taktikal.
Raytheon menegaskan, akan terus memperbaiki dan mengembangkan sistemnya agar tetap aktual, paling tidak hingga tahun 2048.
Dilansir DW, pengerahan rudal Patriot paling terkenal adalah saat pembebasan Kuwait dari invasi Irak pada tahun 1991 silam. Media memberitakan dengan gencar kehandalan sistem pertahanan darat ke udara buatan Amerika Serikat ini, melawan invasi militer Saddam Hussein.
Center for Strategic and International Studies (CSIS) melaporkan sistem pertahanan udara Patriot mencakup area penangkalan sekitar 68 kilometer. Radarnya dapat melacak hingga 50 target dan dapat mengunci lima target sekaligus. Daya jelajah rudalnya termasuk pendek, antara 15 hingga 22 kilometer. Patriot dapat melacak target hingga ketinggian dua kilometer.***