
Stockholm (Riaunews.com) – Swedia mencabut hampir seluruh pembatasan yang dilakukan untuk menekan kasus Covid-19.
Hal ini disampaikan oleh Menteri Kesehatan Lena Hallengren, ia menyampaikan bahwa pandemi di Swedia telah berakhir.
“Seperti yang kita ketahui pandemi ini, saya akan mengatakan ini sudah berakhir,” yang kepada Dagen Nyheter yang dikutip dari CNN Indonesia, Kamis (10/2/2022).
“(Penyakit) Ini belum berakhir, tetapi seperti yang kita tahu dalam hal perubahan cepat dan pembatasan, itu sudah selesai,” sambungnya.
Ia juga mengatakan bahwa Covid-19 tak lagi diklasifikasikan sebagai ancaman di masyarakat.
Pemerintah Swedia mengumumkan pekan lalu akan menghapus pembatasan yang tersisa dan secara efektif menyatakan pandemi berakhir.
Tindakan ini karena mempertimbangkan vaksin dan varian Omicron yang tidak terlalu parah telah meredam kasus dan kematian yang parah.
Mulai Rabu, bar dan restoran akan diizinkan tetap buka setelah pukul 23.00 dan tanpa batasan jumlah tamu.
Batas kehadiran untuk tempat-tempat dalam ruangan yang lebih besar juga dicabut, seperti penggunaan tiket masuk vaksin.
Selama pandemi, negara ini telah memilih untuk tidak melakukan lockdown demi pendekatan sukarela dalam melakukan pembatasan.
Padahal kasus Covid-19 sedang tinggi dan rumah sakit kewalahan menghadapinya.
Rumah sakit Swedia masih merasakan tekanan dengan sekitar 2.200 jiwa membutuhkan perawatan di rumah sakit akibat Covid-19.
Jumlah tersebut hampir sama seperti selama gelombang ketiga pada musim semi 2021.
Pencabutan ini pun juga membuat tes Covid-19 gratis harus berhenti, sehingga masyarakat tak bisa mengetahui jumlah pasti dari kasus infeksi.