
Langkat (Riaunews.com) – Peristiwa keracunan massal kembali terjadi di Provinsi Sumatera Utara (Sumut). Setelah sebelumnya puluhan warga keracunan daging anjing, kini giliran jemaat gereja yang keracunan daging babi.
Peristiwa ini terjadi di Dusun I Tungkam Jaya, Desa Pangkalan Siatak, Kecamatan Pangkalan Susu, Kabupaten Langkat, Rabu (26/2/2020).
Dilasir dari Tribun Medan, setidaknya ada 83 orang yang mengalami keracunan setelah menyantap daging babi.
Para jemaat gereja menyantap daging babi saat mengikuti acara pesta dan doa bersama di gereja.
Kapolsek Pangkalan Susu, AKP Ilham mengatakan, kondisi warga yang mengalami keracaunan makanan diketahui saat berobat dan mengeluh sakit.
Ilham menuturkan, warga Dusun I Tungkam Jaya Desa Pangkalan Siatak, baik yang Muslim maupun Kristen melakukan doa bersama untuk keselamatan warga di halaman gereja setempat.
Dalam doa bersama, jemaat gereja (warga beragama Kristen) menyajikan makanan berupa nasi dengan lauk olahan daging babi.
Sedangkan warga yang beragama Islam menyajikan makanan berupa nasi dan lauk ayam kampung.
Setelah acara doa bersama, warga pun menyantap menu yang disajikan masing-masing agama.
Setelah makan bersama selesai, maka seluruh warga kembali ke rumah masing-masing dan sebagian jemaat gereja ada yang membawa pulang makanan ke rumah.
“Sekira pukul 23.00 WIB, sejumlah warga yang beragama Kristen mengeluh sakit pada perut, muntah-muntah, pusing, mencret dan sebagian ada yang demam,” katanya.
“Warga yang diduga keracunan makanan berkumpul di Gereja GKPI untuk diperiksa kesehatannya oleh tim medis dari Puskesmas Pangkalan Susu.”
“Ada yang dirujuk ke RSU Pangkalan Brandan, yakni Paula (50), Edi (12), Herlina (40), Hotlen (68), Derita (50), Tumiar (70),” katanya.
Dari hasil pemeriksaan sementara, warga tersebut keracunan setelah memakan saat pesta tersebut.
“Ada barang bukti sisa makanan yang berasal dari tempat acara doa bersama,” ujarnya.
Berdasarkan hasil keterangan sementara warga yang mengalami keracunan, kata dia, diduga berasal dari makanan olahan nasi dan lauk daging babi.
Daging babi tersebut diolah oleh warga beragama Kristen saat acara doa bersama di halaman gereja HKBP.
“Sedangkan warga yang beragama Islam tidak mengalami keracunan makanan,” pungkasnya.
Camat Pangkalan Susu, T Fahrizal menjelaskan, warganya keracunan makanan daging babi di acara pesta yang digelar di sebuah gereja.
Ia mengatakan, warga yang terdampak mengalami sakit perut.
“Mulai semalam ada acara pesta di gereja, mereka keracunan makanan santap daging babi, kan biasa lah acara pesta.”
“Jadi ada 83 orang yang keracunan, 7 di RS Pertamina Brandan, 76 di rumah masing-masing sudah dirawat.”
“Saya juga sedang di lokasi ini lihat warga. Tim Medis Langkat juga sudah ada,” katanya.***