Advokat Somasi Menhub Budi Karya Karena Dianggap Berbohong Soal Tol Gratis jika Macet
Jakarta (Riaunews.com) – Advokat bernama Mohammad Sholeh melayangkan somasi terhadap Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
Pria yang karib disapa Cak Sholeh ini melayangkan somasi lantaran Budi Karya dianggap berbohong soal pernyataan akan menggratiskan tol apabila macet terjadi hingga 1 km saat mudik Lebaran 2022.
Cak Sholeh bahkan menyebut Budi Karya hanya memberikan harapan palsu. Rencana somasi itu diungkap Cak Sholeh di akun YouTube-nya.
“Itu menunjukkan apa yang disampaikan oleh Menteri Perhubungan hanya sebuah PHP bagi masyarakat,” kata Cak Sholeh dikutip dari video di akun YouTube Cak Sholeh, Senin (9/5/2022).
Dia pun meminta agar Budi Karya Sumadi meminta maaf kepada masyarakat lantaran tak merealisasikan janjinya untuk menggratiskan tol apabila terjadi kemacetan lebih dari 1 kilometer.
“Saya mau mensomasi menteri perhubungan atas kelalaiannya janji yang tidak bisa terpenuhi ini, supaya meminta maaf kepada publik, kepada masyarakat,” kata Cak Sholeh.
Dia mengatakan apabila Budi Karya tak mengindahkan somasi yang dilayangkannya, dia akan melakukan langkah hukum.
“Bayangkan pengguna tol ratusan ribu kendaraan maka kalau dihitung tentu yang seharusnya mereka gratis tapi harus bayar jumlahnya sangat banyak,” katanya.
Cak Sholeh mengaku dirinya mengalami antrean ketika berada di tol dari Surabaya ke Malang, beberapa hari lalu.
Namun, lanjut dia, belum ada tindak lanjut soal janji biaya tol gratis jika macet 1 km di gerbang tol.
“Yang saya alami sendiri pada saat perjalanan, dari Surabaya arah ke Malang hari Rabu pada tanggal 4 Mei kemarin. Di mana itu sudah ada antrian 1 kilometer.”
Menurut dia, menjelang gerbang tol tersebut, setiap satu kilometer akan ada papan petunjuk, gerbang tol 1 kilometer lagi.
“Akhirnya saya foto, di situlah antrean ini menjadi bukti otentik bahwa ada antrean 1 kilometer menjelang gerbang tol di Sidoarjo,” jelasnya.
“Setelah sampai di pintu gerbang ternyata tidak ada petugas, yang ditemui adalah mesin otomatis, kita tinggal nempel, bayar,” lanjutnya.
Ia pun mempertanyakan janji Menhub.
“Nah, pertanyaannya kalau janji dari Menteri Perhubungan ini mau dibuktikan, tidak ada yang menyambut, juga menjelang 1 kilometer juga tidak ada petugas, bagaimana? Itu menunjukkan, bahwa apa yang disampaikan Menhub ini hanyalah sebuah PHP kepada masyarakat,” ungkapnya.
Ia menambahkan, untuk dirinya pribadi, uang sebesar Rp9.000 merupakan uang kecil. Tetapi, publik harus tahu bahwa ketika pejabat membuat janji, maka itu harus ditepati.
“Kalau itu tidak ditepati, ya sungguh mengecewakan kita semua.”
“Bisa jadi, menurut saya, keinginan dari Pak Menteri ini baik tetapi di level bawahnya ngasih tahu ini nggak mungkin.”
Diberitakan Kompas TV, sebelumnya Menhub Budi Karya Sumadi mengatakan, rencana penerapan tarif tol gratis jika gerbang tol macet melebihi 1 km saat mudik Lebaran 2022 akan diatur oleh Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri.
“Soal tarif tol akan digratiskan jika terjadi kemacetan satu kilometer, itu ada prosedurnya, karena kewenangan itu ada di Kakorlantas Polri, yang menilai apakah itu layak dilakukan atau tidak,” kata Budi Karya saat berkunjung ke Bandara Soekarno Hatta di Tangerang, Minggu, 24 April 2022.
Sementara itu, pihak PT Jasa Marga (Persero) juga menyebut akan memaksimalkan sumber daya yang ada untuk mencegah kemacetan 1 km lebih di gerbang tol saat arus mudik 2022.
Corporate Communication and Community Development Group Head Jasa Marga Dwimawan Heru menyebut pernyataan Menhub yang akan menggratiskan tol jika terjadi kemacetan 1 km lebih di gerbang tol, menjadi tantangan Jasa Marga agar menjaga kinerja pelayanan transaksi di gerbang tol.
“Ini menjadi bagian dari upaya untuk mengurangi kemacetan di jalan tol selama mudik 2022. Adapun pelaksanaan di lapangan (penggratisan gerbang tol) nantinya akan menjadi diskresi pihak Kepolisian,” kata Heru, Selasa, 26 April 2022.***
Eksplorasi konten lain dari Riaunews
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.