Arogansi Luhut anulir kebijakan Anies, PKS: Kita tidak butuh Superman

Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera.

Jakarta (Riaunews.com) – Dianulirnya kebijakan Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan menghentikan pengoperasian bus Antar Kota Antar Povinsi (AKAP) oleh Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Panjaitan dinilai tidak elok dan kurang tepat.

Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera minta Luhut tidak bersikap arogan dan pihaknya meminta yang bersangkutan lebih akomodatif menampung masukan dari semua pihak. Termasuk usulan dari Anies Baswedan.

“Pak LBP (Luhut Binsar Panjaitan) perlu lebih mendengar dan menerima masukan. Semua diberi porsi. Tidak diperlukan superman (manusia super saat ini tapi superteam (kekuatan tim),” demikian Mardani Ali Sera, dilansir Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (3/4/2020).

Pasalnya, keputusan yang diambil oleh kepala daerah termasuk Pemprov Jakarta diyakini telah didasarkan pada kajian yang komprehensif.

“Yang paling tahu kondisi daerah, ya kepala daerah bersangkutan,” ujar Mardani Ali Sera.

Menurutnya, pemerintah pusat, termasuk Menko Luhut harus mendukung kebijakan yang diambil oleh daerah. Bukan justru terkesan menganulir kebijakan kepala daerah yang sedianya lebih mengetahui seluk-beluk daerah.

“Mestinya pemerintah pusat jadi pelindung dan pendukung,” kata Mardani.

Sebab, kata dia, yang dibutuhkan menekan wabah virus corona (Covid-19) di Indonesia ini adalah kontribusi dari semua pihak.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *