Jakarta (Riaunews.com) – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan tak khawatir usai namanya dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atas dugaan bisnis tes PCR.
Jubir Menko Marves Jodi Mahardi mengatakan niat Luhut hanya membantu masyarakat. Dia menegaskan tidak ada upaya Luhut mencari untung lewat bisnis tes PCR.
“Suka-suka mereka saja. Kita tidak khawatir kok, tidak ada yang ditutupi, dan semua dilakukan untuk membantu masyarakat,” kata Jodi lewat pesan singkat kepada CNNIndonesia.com, Kamis (4/11/2021).
Jodi menjelaskan Luhut ikut mendirikan PT GSI saat Indonesia kesulitan mengadakan tes PCR. Menurutnya, badan usaha itu dibuat untuk membantu pengadaan alat PCR, ekstraksi RNA, dan reagen untuk PCR.
Dia tak berkomentar lebih lanjut soal Luhut dilaporkan ke KPK. Jodi juga tak mengungkap tindak lanjut dari Luhut atas laporan tersebut.
Sebelumnya,Ketua Umum Partai Rakyat Adil Makmur (Prima) Alif Kamal Melaporkan dua orang menteri ke KPK atas dugaan bisnis tes PCR. Selain Luhut, ada nama Menteri BUMN Erick Thohir.
Laporan itu dibuat merujuk hasil investigasi majalah Tempo soal keterlibatan sejumlah menteri dalam bisnis PCR. Prima meminta KPK untuk memeriksa dua menteri itu atas dugaan bisnis PCR.
“Kami ingin melaporkan desas-desus di luar, ada dugaan beberapa menteri yang terkait dengan bisnis PCR,terutama kalau yang sudah disebut banyak media itu adalah Menko Marves sama Menteri BUMN, Luhut Binsar Pandjaitan dan Erick Thohir,” ujar Alif di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (4/11).***