Kamis, 24 Oktober 2024

Cuma Gertak Sambal, Tak Seorang pun Pasukan Berani Mati Bela Jokowi Nongol di Patung Kuda

Ikuti Riaunews.com di Google Berita
 
Patung Kuda Arjuna Wiwaha yang posisinya berhadapan dengan Bundaran HI, Jakarta.

Jakarta (Riaunews.com) – Aktivitas di kawasan Patung Kuda Arjuna Wiwaha di Jakarta Pusat hingga Ahad siang (22/9/2024), terpantau normal.

Tak ada penutupan jalan atau kerumunan massa pasukan berani mati bela Presiden Joko Widodo yang diklaim akan berkumpul hingga 20 ribu orang melakukan apel akbar hari ini, alias hanya gertak sambal.

Pasukan berani mati Jokowi yang bertujuan mengawal bapak kandung Wapres terpilih Gibran Rakabuming Raka itu hingga berakhirnya masa jabatan Presiden pada 20 Oktober 2024 mendatang.

Pantauan Kantor Berita Politik dan Ekonomi RMOL hingga pukul 13.15 WIB, situasi jalan raya di Jalan Medan Merdeka terlihat ramai lancar.

Malahan banyak pengunjung Monumen Nasional (Monas) yang terlihat wara-wiri. Sebabnya ada kegiatan rangkaian acara HUT ke-79 TNI kawasan Monas.

Menanggapi hal ini, mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo, menegaskan bahwa informasi apel pasukan berani mati bela Jokowi adalah hoaks.

Karena, kata Gatot, sejauh ini tidak ada penjelasan dari pihak kepolisian atau Menkopolhukam.

Namun jika kabar ini benar, seharusnya Presiden Jokowi sudah mengetahui dan mengambil sikap.

Menurut Gatot, Jokowi cukup mengandalkan Paspampres, TNI, dan Polri yang selama ini sudah terbukti mampu melindungi Presiden.

“Seharusnya beliau melarang mengapa melarang? karena cukup disampaikan saya ini punya Paspampres, punya TNI-Polri,” tegasnya.

Namun jika Presiden tidak mengklarifikasi atau melarang apel tersebut, Gatot berpendapat bahwa hal itu dapat menimbulkan dugaan bahwa Presiden sudah tidak percaya lagi dengan kemampuan TNI, Paspampres, dan Polri.

Gatot juga menekankan pentingnya seorang pemimpin untuk bertindak dengan sepenuh hati demi kepentingan rakyat. Jika rencana apel ini dibiarkan dan terjadi bentrokan, korban utamanya adalah rakyat.

“Kalau ini dibiarkan terjadi, kalau ada bentrokan kan yang korban rakyat juga,” pungkasnya.***

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *