Pekanbaru (Riaunews.com) – Media sosial sedang dihebohkan dengan video tentang gerakan jamaah di masjid yang bergoyang-goyang. Dalam video yang beredar, tampak jemaah mengenakan peralatan sholat lengkap, namun tidak diketahui apakah gerakan goyangan tersebut dilakukan saat akan menunaikan atau selepas sholat.
Aksi itu direkam lewat video dan disebarluaskan melalui ragam media sosial. Banyak warganet yang berkomentar negatif tentang apa yang dilakukan oleh jemaah tersebut. Netizen pun menganggap tidak sepatutnya mereka melakukan hal itu di masjid. Sebagian lagi ada yang mengira itu ajaran sesat.
Viral sholat tarawih joget-joget
Video tersebut viral di media sosial TikTok. Salah satu yang mengunggah video tersebut adalah akun TikTok @ibut_08. Beragam komentar netizen pun dilontarkan.
“Bayangin lu lagi di perjalanan terus singgah di tempat ini, tiba-tiba mreka brenti sambil natap kosong ke arah lu,”komentar netizen.
“Lebih takut liat gerakan sholat aneh sih,dari pada liat film setan,” komentar lainnya.
“Kenapa yah setiap ngeliat yang kayak gini merinding giliran nonton film horor b aja,”komentar netizen lainnya.
@ibut_08 #horor #seram#fypシ #beritaterkini ♬ Amityville Horror – Scary Halloween Sound Effects – Halloween Sound Effects
Video lama
Usut punya usut bahwa video tersebut adalah video lama yang kembali viral. Rupanya video tersebut sempat viral di media sosial pada 2017 lalu. Kabarnya, kejadian tersebut terjadi di Masjid Raya Desa Bunga Tanjung, Kecamatan Setinjau Laut, Kerinci.
Bukan sholat tarawih tapi dzikir
Menurut sumber, itu merupakan gerakan zikir, atau Ratib Saman/ Ratib Tegak yang dilakukan pada malam ke 16 Ramadan.
Untuk diketahui beberapa desa di Kabupaten Kerinci masih mempertahankan ritual bernuansa islami di bulan Ramadhan yang sudah dilakukan sejak ratusan tahun lalu. Yakni melakukan Ratib Tegak atau Ratib Saman pada malam ke-16 dan malam ke-27 Ramadan.
Ratib Saman merupakan gerakan zikir secara berdiri yang dilakukan ratusan jemaah di dalam masjid atau musala. Sebelum melakukan Ratib Saman biasanya digelar acara buka bersama di masjid yang dihadiri oleh pemuka agama maupun jemaah.
Pada malam hari setelah Sholat Tarawih bersama baru dilangsungkan ratib tegak. Menariknya pada malam digelarnya Ratib Saman tersebut, dari anak-anak, para pemuda hingga orang tua datang ke mesjid untuk melakukan Ratib Saman secara bersama.
Di Kabupaten Kerinci yang masih mempertahankan tradisi Ratib Saman di antaranya desa Bunga Tanjung, Ujung Pasir, Koto Tuo Ujung Pasir, Semerah. Selain itu juga desa Pondok Beringin dan Kayu Aro Ambai, namun dua desa ini melaksanakan Ratib Saman di mesjid saat hari Raya Idul Fitri dan hari raya puasa enam hari.
Setiap desa mengawali Ratib Saman dengan cara yang berbeda, ada yang mengawali dengan membaca surah Yasin, ada lagi dengan tahlil dan zikir. Di desa Bunga Tanjung, Kecamatan Sitinjau Laut, Ratib Saman ini diawali dengan pembacaan tahlil dan zikir secara perlahan -lahan sambil duduk. Setelah itu seorang ulama pimpinan zikir akan berdiri diikuti oleh semua jemaah.
Jemaah berdiri persaf dengan berhadapan. Dengan mengikuti pimpinan, dimulailah ratib saman dengan mengeluarkan suara keras. Seorang Ulama di Kabupaten Kerinci yang juga berasal dari desa Bunga Tanjung Buya Nazarudin S.Ag menyampaikan Ratib Saman ini merupakan kebudayaan berdasarkan agama Islam yang tidak pernah ditinggalkan sejak ratusan tahun lalu.
Di Bunga Tanjung Ratib Saman dilakukan pada malam 16, 27 Ramadan, serta saat Hari Raya Idul fitri dan Hari Raya puasa enam hari. Buya Nazarudin mengatakan Ratib Saman merupakan ibadah yang cukup tinggi pahalanya.
Bahkan di dalamnya terdapat 7 macam lafaz Allah yang disebutkan. Di Desa Bunga Tanjung Ratib Saman ini tetap dipertahankan dengan cara kalangan anak-anak remaja diajak oleh orangtua untuk mengikuti ratib saman.
Ratib ini berasal dari Tariqat Samaniah yang disebarkan pertama kali oleh ulama tarikat Syekh Muhammad Saman penjaga makam Rasullullah di Madinah. Ratib Seman ini sudah menjadi salah satu kebudayaan ritual Kerinci yang bernafaskan Islam. ***
Baca Artikel Asli