
Jakarta (Riaunews.com) – Pegiat media sosial, Eko Widodo menyoroti kasus pelecehan yang dilakukan oleh mantan dosen yang juga buzzer pendukung Jokowi, Bambang Arianto.
Bambang melakukan pelecehan modus penelitian. Ia melakukan swinger (tukar pasangan) dengan banyak wanita.
Eko Widodo mengaku heran dengan reaksi publik terhadap pelecehan yang dilakukan Bambang.
Baca: Pendukung Jokowi di Yogya sebut Bambang ‘dosen swinger’ sebagai buzzer tingkat pusat
Ia membandingkan kasus Bambang dengan ustaz poligami yang selalu diributkan oleh pegiat HAM, Komnas Perempuan hingga politisi.
“Ustad poligami.. Pegiat HAM, feminist, komnas perempuan, budayawan, politisi keluar semua ribut mencaci. Pendukung Jokowi tukar-tukaran bini pada mingkem!,” tulis kata Eko Widodo melalui akun Twitternya, @ekowboy2, Selasa (4/8/2020).
Ustad poligami..
Pegiat HAM, feminist, komnas perempuan, budayawan, politisi keluar semua ribut mencaciPendukung Jokowi tukar-tukaran bini
PADA MINGKEM!!!!Sejak rezim ini berkuasa adat & budaya ketimuran bangsa ini kian punah yg berbau-bau islam diperangi
— 🄴🄺🄾 🅆🄸🄳🄾🄳🄾 (@ekowboy2) August 4, 2020
Menurut Eko, sebagian korban pelecehan Bambang adalah muslimah NU. Para korban diperdaya dengan dalil agama.
“Korban pelecehan seksual buzer istana ini ternyata banyak juga, targetnya muslimat NU diperdaya tukar pasangan atas nama riset dg dalil agama,” ucap Eko.
Baca: Netizen pertanyakan UGM hapus tulisan Bambang Arianto soal Program Nawacita Jokowi
“Korbannya ratusan orang, ini lebih parah dari kasus Renhard Sinaga, kalo di LN sudah dibui di sel khusus, tapi krn pendukung Jokowi bisa lolos,” tandas Eko.
Lebih jauh Eko menjelaskan, sejak rezim ini berkuasa, adat dan budaya ketimuran bangsa ini kian punah, yang berbau-bau Islam diperangi.
“Gerombolan yang kemarin ngebully fakechat Habib Rizieq pada mingkem dg aksi tukar bini pendukung Jokowi, tau kenapa karena mereka sejenis,” tandas Eko.***
Sumber: Gelora