Jakarta (Riaunews.com) – Baru-baru ini Staf Khusus Milenial Presiden Jokowi menjadi sorotan karena dinilai rentan konflik kepentingan. Berawal dari Andi Taufan Garuda Putra yang menjadi perhatian karena mengirimkan surat dengan kop Sekretariat Kabinet kepada perangkat kecamatan seluruh Indonesia.
Surat tersebut dikirimkan guna mendukung program yang dijalankan perusahaannya PT Amartha Mikro Fintek. Sikap Andi ini langsung menuai kritik keras berbagai kalangan, termasuk Indonesia Corruption Watch (ICW), sehingga akhirnya Andi meminta maaf dan menarik kembali surat itu.
Staf Khusus lain yang turut menjadi sorotan adalah Adamas Belva Syah Devara. Belva yang juga merupakan Chief Executive Officer (CEO) sekaligus Co-Founder perusahaan rintisan dan aplikasi Ruangguru.com itu banyak dikritik karena perusahaannya terpilih menjadi salah satu partner dalam program Kartu Prakerja.
Dilansir Tempo, Ketua Umum Pimpinan Gerakan Pemuda Ansor Yaqut Cholil Qoumas menilai penunjukan vendor digital pada program Kartu Prakerja sarat dengan nepotisme. Pasalnya, keterlibatan Ruangguru.com yang dimiliki Belva akan memicu konflik kepentingan.
Tidak hanya Belva dan Taufan, beberapa Staf Khusus Millenial tersebut juga memiliki perusahaan. Berikut adalah daftarnya:
1. Andi Taufan Garuda Putra
Andi Taufan mendirikan perusahaan teknologi finansial (financial technology/fintech) berbasis peer-to-peer lending bernama PT Amartha Mikro Fintek atau Amartha pada April 2010 lalu. Dilansir dari laman resmi Amartha, perusahaan ini berdiri sebagai microfinance yang bermisi menghubungkan pelaku usaha mikro dengan pemodal secara daring.
2. Adamas Belva Syah Devara
Belva adalah alumnus Harvard University dan Stanford University. Tahun 2017, ia terpilih sebagai salah satu dari 30 pengusaha muda paling berpengaruh di Asia versi Forbes Magazine. Bersama dengan Muhammad Iman Usman, ia mendirikan perusahaan rintisan berbasis pendidikan bernama Ruangguru pada 2014.
3. Putri Indahsari Tanjung
Anak pengusaha Chairul Tanjung berusia 23 tahun ini memiliki beberapa agensi. Lulusan Academy of Arts, San Francisco, AS ini mendirikan Creativepreneur Event Creator yang bergerak di bidang event organizer dan saat ini juga menjabat sebagai CEO perusahaan tersebut. Putri juga Chief Business Officer dari Kreavi, yakni platform yang mewadahi 55 ribu artis dan seniman.
4. Angkie Yudistia
Stafsus Jokowi yang juga penyandang disabilitas ini merupakan pendiri Thisable Enterprise pada 2011. Perusahaan ini bergerak di bidang pemberdayaan kaum penyandang disabilitas di Indonesia.
Adapun tiga Stafsus Jokowi lainnya, yakni Ayu Kartika Dewi, Aminuddin Ma’ruf, dan Gracia Billy Yosaphat Membrasar merupakan aktivis di bidangnya masing-masing.
Nama terakhir juga mendapat sorotan, karena Billy menulis pada statusnya di LinkedIn bahwa jabatannya setara dengan menteri.***