Pekanbaru (Riaunews.com) – Kebijakan Pemerintah Pusat yang kerap berubah-ubah dalam menangani wabah virus corona (Covid-19), membuat kepercayaan masyarakat menjadi hilang.
Hal ini diungkapkan Fadli Zon dalam acara diskusi Dua Sisi tvOne, Kamis (2/4/2020) malam.
“Menyoal bagaimana jurus negara melawan corona. Saya melihat pemerintah tidak punya grand strategi. Beberapa kali kebijakannya beerubah-rubah seperti jurus mabok. Ini memunculkan ketidakpercayaan masyarakat,” ungkap Fadli.
Anggota DPR RI Fraksi Gerindra ini juga menyorot wacana Darurat Sipil yang sempat disebut Presiden Joko Widodo namun kemudian dianulir karena mendapat tentangan dari banyak pihak.
“Kita punya UU No. 6/2018 ttg Karantina Kesehatan yang lebih baru, dan di dalamnya telah memuat berbagai klausul mengenai situasi darurat kesehatan sebagaimana yg tengah kita hadapi,” tambahnya.
Fadli juga menilai pemerintah lambat dalam merespon corona. Jurus pemerintah pusat yang jelas selalu ketinggalan dari yang diterapkan oleh Pemerintah Daerah, terutama jika dibandingkan dengan inisiatif yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta.
“Pemerintah Pusat berkali-kali ketinggalan jurus dari Pemda. Mulai dari awal pembuatan situs dan hotline informasi, penetapan tanggap darurat, usulan karantina wilayah, hingga pembatasan transportasi publik dan pribadi di jalan tol dan jalan arteri nasional,” tambahnya.
Sekarang yang paling penting adalah bagaimana menyelamatkan nyawa manusia. Fadli melanjutkan, jurus pemerintah harus semakin dimatangkan. Harus ada kebijakan yang tepat sesuai dengan persoalan.
“Saya berharap pemerintah berhentilah membuat dagelan lagi agar masyarakat bisa lebih waspada,” ucapnya.***
Eksplorasi konten lain dari Riaunews
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.