
Jakarta (Riaunews.com) – Anggota DPR RI dari Partai Gerindra, Fadli Zon menyayangkan insiden yang menimpa seorang diplomat asal Nigeria.
Diplomat tersebut, dilaporkan mengalami tindakan tidak menyenangkan dari petugas Imigrasi Jakarta Selatan.
Buntutnya, pemerintah Nigeria mengumumkan menarik duta besarnya di Indonesia seperti yang diumumkan situs pmnewsnigeria.com.
Fadli Zon menyayangkan terjadinya aksi tersebut, yang menurutnya telah mencoreng nama baik Indonesia di dunia Internasional.
Politikus Partai Gerindra ini pun meminta agar petugas yang diduga melakukan kekerasan untuk dipecat.
“Gara-gara sikap brutal oknum petugas imigrasi Indonesia terhadap diplomat Nigeria, hubungan kedua negara jadi rusak. Sikap brutal dan barbar petugas Imigrasi ini harus jadi evaluasi. Oknum harus ditindak dan dipecat,” ungkap Fadli Zon di Twitter, Rabu (11/8/2021).
Fadli kemudian membandingkan sikap imigrasi yang seolah membentangkan karpet merah pada TKA China.
“Anehnya kalau pd TKA Cina perlakuannya berbeda. Ada apa? @Kemenkumham_RI @Menlu_RI,” lanjutnya.
Kejadian ini berawal dari informasi yang diterima petugas mengenai adanya sekelompok warga negara asing yang diduga izin tinggalnya telah habis dan menginap di salah satu hotel di Jakarta Selatan.
Petugas lalu mendatangi lokasi menginap para WNA itu karena mereka diduga berencana mengadakan sebuah pesta di hotel tersebut pada Sabtu sore.
Oleh pihak hotel, petugas diberitahu bahwa para WNA tersebut telah check out dan berpindah ke sebuah apartemen yang masih berlokasi di wilayah Jakarta Selatan.
Petugas kemudian mendatangi apartemen tersebut dan mendapati seorang WNA di lobi apartemen.
Diketahui, peristiwa di dalam mobil tersebut terjadi pada Sabtu (7/8/2021), yang mana dalam video terlihat seorang pria dipegangi tiga orang yang diduga sebagai pelaku, pada bagian kepala, tangan dan kaki.
Salah satu pelaku sempat meminta rekannya untuk memegangi Diplomat Nigeria yang mengenakan baju lengan panjang berwarna putih tersebut.
Bahkan, leher Diplomat Nigeria itu ditekan oleh dua pelaku ke kursi mobil lalu berteriak “I can’t breathe (saya tak dapat bernapas) dan “My neck” (leher saya) beberapa kali.
Jerry menyebut aksi tersebut merupakan perbuatan tercela serta mencemarkan nama baik Indonesia di mata dunia.
Menurutnya, pihak imigrasi seharusnya menerapkan pola human rights atau hak manusiawi.
“Perlakuan itu tidak pantas, karena sebetulnya imigrasi menerapkan pola human rights,” ujar Jerry saat dihubungi, Selasa (10/8/2021).
“Jadi tentang hak asasi itu dijaga, dijamin. Itu adalah perbuatan tercela dan mencemarkan nama baik Indonesia,” lanjutnya.
Jerry juga meminta pucuk pimpinan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM DKI Jakarta dan Dirjen Imigrasi dicopot dari jabatannya.
Menurutnya, Kemenkumham gagal menjaga nama baik Indonesia akibat perbuatan anak buahnya tersebut.
“Dirjen Imigrasi harus meminta maaf, barang kali memang dia gagal melatih mental akhlak anak buahnya,” kata Jerry.
“Harus ditindaklanjuti, diperiksa sebab sudah ada bukti-bukti. Apalagi sudah ada audio visualnya. Bagi saya harus segera dicopot,” tambahnya.
Perbuatan tercela tersebut, kata Jerry, bakal mengganggu hubungan antara Indonesia dan Nigeria.
Oleh sebab itu, pemerintah lewat Kementerian Luar Negeri harus segera bertindak meluruskan persoalan itu.
Hal tersebut mesti dilakukan agar hubungan Indonesia dengan negara yang berada di Afrika Barat itu kembali membaik.
Pasalnya, Jerry mengatakan, Nigeria adalah salah satu kekuatan penting di benua Afrika selain Mesir.
“Segera melalui Kementerian Luar Negeri menyampaikan permohonan maaf, langsung konferensi pers, dan kontak perwakilan Nigeria di Jakarta,” tandasnya.
Penjelasan pihak Imigrasi
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM RI DKI Jakarta Ibnu Chuldun angkat bicara mengenai video viral tudingan kekerasan yang dilakukan petugas Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Jakarta Selatan terhadap seorang diplomat warga Nigeria pada Sabtu (7/8/2021) yang viral di media sosial.
Menurut Ibnu, justru diplomat asal Nigeria tersebut yang bertindak arogan dan lebih dahulu melakukan pemukulan terhadap petugas Imigrasi.
“Justru WNA asal Nigeria itu yang melakukan pemukulan terhadap petugas kami saat dalam perjalanan ke kantor imigrasi. Yang bersangkutan dibawa ke kantor karena bersikap tidak kooperatif dengan menghardik petugas yang melakukan pemeriksaan dokumen dan malah menantang untuk ditahan,” ujar Ibnu dalam keterangan kepada wartawan, Selasa (10/8/2021).***
Sumber: Tribunnews