
Jakarta (Riaunews.com) – Kritikan yang disuarakan Aliansi BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) Jakarta Bersuara pada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, ternyata suaranya ‘sumbang’.
Hal ini setelah beberapa orang yang mengaku sebagai perwakilan BEM universitas dan hadir pada konferensi pers bertajuk “Lockdown Solusi atau Politisasi” pada 4 April 2020 lalu, ternyata tak diakui oleh BEM-nya sendiri.
“Diboncengi’-nya gerakan mahasiswa oleh oknum-oknum tertentu, mendapat perhatian dari Fadli Zon.
Anggota DPR RI ini mengaku sedih dengan fenomena mahasiswa yang ada sekarang.
“Sbg mantan aktivis mahasiswa, fenomena ini menyedihkan. Mahasiswa bukan jd “agent of change” tp jd “agent of establishment” (agen kemapanan). Betul nggak Bang @RamliRizal?” ungkap Fadli Zon melalui akun media sosial Twitter-nya @fadlizon, yang dipantau Riaunews.com, Selasa (7/4/2020).
Pernyataan Fadli ini dibuat mengomentari berita Tempo yang berjudul “Sejumlah BEM Bantah Gabung Aliansi Jakarta Bersuara”.
Dalam pemberitaan tersebut terungkap bahwa tidak semua yang hadir pada acara tersebut resmi mewakili BEM kampus mereka.
BEM yang membantah tergabung dalam aliansi adalah BEM dari Universitas Trilogi, Universitas Muhammadiyah Jakarta dan Universitas Esa Unggul. Sedangkan BEM Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka mengaku keluar dari Aliansi.
Dalam unggahan surat di Instagram @bemtrilogi, pengurus menjelaskan bahwa orang yang mengikuti konferensi pers bersama Aliansi waktu itu merupakan demisioner Ketua BEM 2018. Dia bukan anggota aktif kepengurusan BEM Trilogi 2020.
Selanjutnya foto unggahan surat di akun Instagram milik @bem.umj, menjelaskan bahwa pihak Aliansi tidak melakukan komunikasi dengan pengurus BEM UMJ.
“Sangat menyayangkan narasi-narasi yang dibangun oleh aliansi tersebut dikarenakan tidak adanya pengkajian sebelumnya,” bunyi kutipan surat pernyataan sikap yang diteken Presiden Presiden Mahasiswa UMJ periode 2020-2021, Mujiono Koesnandar.
Berikutnya, foto unggahan surat pernyataan sikap dari akun Instagram @bemueu_official menyatakan bahwa BEM Universitas Esa Unggul tidak tergabung dengan Aliansi dan tidak pernah menjalin komunikasi.
“Oknum yang mengaku mewakili BEM Esa Unggul bukan merupakan bagian dari BEM Esa Unggul,” bunyi kutipan surat pernyataan sikap yang ditandatangani oleh Presiden Mahasiswa Universitas Esa Unggul periode 2019-2020, Rachmat Efendi.
Sementara itu, akun Instagram @bemuhamka menyatakan keluar dari Aliansi BEM Jakarta Bersuara. “Mencabut pernyataan yang mengakibatkan polemik serta bertentangan dengan semangat UHAMKA dalam mendukung Pemerintah Pusat, PP Muhammadiyah dan Pemprov DKI Jakarta dalam pencegahan dan penanggulangan Covid-19,” bunyi surat pernyataan yang diteken ole Presiden Mahasiswa UHAMKA, Zulfikar.***
Respon (1)