
Pekanbaru (Riaunews.com) – Pengiriman surat kepada pihak kecamatan yang dilakukan oleh Staf Khusus Presiden Joko Widodo, Andi Taufan Garuda Putra dengan kop Sekretariat Kabinet dinilai dapat menghancurkan tatanan administrasi kenegaraan.
Kritik keras ini disampaikan Ketua DPP Partai Gerindra, Iwan Sumule, melalui akun Twitternya @IwanSumule, yang dipantau Riaunews.com, Senin (13/4/2020).
“Ada lagi yang beginian. Yang bener saja, mosok ada surat dari Istana langsung ke kecamatan….hahaha. Hancur tatanan administrasi kenegaraan. Iya gak sih?” kata Iwan ketika me-retweet Dr Rizal Ramli yang diunggah Senin (13/4) sekitar pukul 22.00 WIB.
Dalam unggahan tersebut, Iwan juga melampirkan surat dari Andi Taufan Garuda Putra, di mana pada surat tertulis agar camat di seluruh wilayah Indonesia agar mendukung relawan PT Amartha Mikro Fintek (Amartha) menanggulangi Covid-19.
Ada lagi yang beginian.
Yang bener saja, mosok ada surat dari Istana langsung ke kecamatan….hahaha 😂🙈
Hancur tatanan administrasi kenegaraan. Iya gak sih? 🙈🙈 pic.twitter.com/jzjuwpZ9QD
— Iwan Sumule (@IwanSumule) April 13, 2020
Taufan sendiri merupakan CEO PT Amartha, dan bagi sebagian warganet hal ini dianggap melanggar kode etik.
“Itu hebatnya stafsus langsung kecamatan. Yang aneh tembusan ke Menteri PDT dan bablas tanpa ada tembusan ke Mendagri_Gubernur_Walikota dan Bupati. Woo holang pintar di stafsus emang kecamatan dibawah Kementerian PDT apa. Belajar lagi tuh Tata Kelola Pemerintahan biar pinter dikit,” komentara warganet berakun @aryfaryf.
Namun ada juga netizen yang mengingatkan, jangan-jangan surat tersebut palsu.
“Sepertinya surat palsu ini.. kok bisa stafsus tanda tangan surat resmi ke aparatur pemerintahan dibawah Kemendagri? Bukannya tugas stafsus hanya memberi saran/ide/rekomendasi ke presiden?? Yg nantinya akan dijalankan oleh kementerian terkait…,” cuit hrm lewat @Hace_Mirz.
“Gak ada stempel.. mungkin penipuan. Dulu penipuan suka menggunakan Ditjen PMD .. apakah ini modus baru..kita gak tau,” akun @Jamhur92403284 mengingatkan.***