Jumat, 13 September 2024

Guru Tunanetra Anggap Aksi Sujud Risma Hanya Pencitraan dan Tak Jelas

Ikuti Riaunews.com di Google Berita
 
Menteri Sosial Tri Rismaharini sujud di kaki pengajar sebuah SLB di Bandung saat ditagih janji hibah lahan. (Foto: Detik)

Bandung (Riaunews.com) – Guru tunanetra yang juga merupakan pengajar di Sekolah Luar Biasa (SLB) atau SLB A A Pajajaran, Bandung, Yuniati menganggap aksi sujud yang dilakukan Menteri Sosial Tri Rismaharini hanya pencitraan.

Sebelumnya, Risma tiba-tiba sujud di kaki Yuniati saat berdebat soal hibah lahan SLB A Pajajaran, di Balai Wiyata Guna, Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (21/2/2023).

“Menurut saya itu pencitraan ya, karena sujudnya tuh enggak jelas. Terus setelah sujud, dia emosi lagi. Kalau sujud itu kan harusnya memohon maaf, ‘saya akan berusaha gitu’, tapi kan tidak ada pernyataan itu. Malah habis itu ngomel-ngomel lagi Bu Mensos itu,” ujar Yuniati, dikutip dari Tribun Jabar, Selasa.

Yuniati menyayangkan sikap Risma yang menanggapi pertanyaan para guru dengan emosi. Padahal, hibah lahan itu merupakan janji Risma dan harus dipenuhi demi mengembangkan pembangunan fasilitas sekolah.

“Ketika ditagih beliau emosi dan ngomong malah ke mana-mana, jadi tidak menggunakan logikanya. Ini (lahannya) kalau belum dihibahkan, kami belum bisa dibangun. Misalnya saat ada dana BOS atau Kementerian Pendidikan yang setiap sekolah kan biasanya ada untuk pembangunan, kami jadi enggak bisa membangun,” katanya.

Yuniati mengatakan, terdapat perbedaan pandangan antara Risma dan pengajar sekolah.

Risma menginginkan lahan dipakai untuk pendidikan dan area bekerja para penyandang disabilitas. Sedangkan para pengajar menginginkan lahan tersebut hanya dipakai untuk mengembangkan fasilitas sekolah.

“Yang benar kan harusnya pendidikan dulu baru lahan kerja, iya enggak? Harusnya dibuka jalur pendidikan dulu dan program pendidikan dulu baru membicarakan lahan kerja. Nah, beliau malah kebalik malah mempertahankan lahan kerja,” ucapnya.

Sebelumnya diberitakan, Menteri Sosial Tri Rismaharini bersujud di kaki salah satu guru penyandang tunanetra saat berdebat soal hibah dan perbaikan bangunan Sekolah Luar Biasa (SLB) A Padjadjaran, di Balai Wyata Guna, Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (21/2/2023).

Momen itu bermula saat Risma melakukan kunjungan kerja ke Balai Wyata Guna untuk memberikan bantuan kepada masyarakat kurang mampu.

Saat berbincang dengan sejumlah penyandang disabilitas, guru perwakilan SLB A Padjadjaran, Yuniati, kemudian menagih janji Risma terkait hibah lahan milik Kementerian Sosial yang saat ini digunakan sebagai sekolah untuk siswa tunanetra.

Yuniati bersama guru-guru lain menagih janji Menteri Sosial yang akan menghibahkan lahan seluas 1.600 meter persegi di kawasan Balai Wiyata Guna.

Yuniati yang berada di bagian belakang barisan sempat berbicara, jika perjuangan yang mereka meminta hibah lahan dilakukan bukan untuk kepentingan mereka.

“Kita juga bukan untuk kepentingan pribadi bu. Tolong direalisasikan,” ujar Yuniati.

Risma yang saat itu sudah berdebat dengan sejumlah guru, staf dan kepala sekolah SLB A Pajajaran, akhirnya bersujud di kaki Yuniati. Yuniati pun terkejut dan menangis. Sementara Risma langsung dibangunkan oleh staf Kementerian Sosial.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *