Surabaya (Riaunews.com) – Massa Surabaya Adalah Kita yang menghadang anggota KAMI Jawa Timur di Gedung Juang 45 Surabaya dituding Gatot Nurmantyo adalah demonstran bayaran.
Koordinator Lapangan Surabaya Adalah Kita Edi Firmanto membantah bahwa massa yang ada di Gedung Juang 45 Surabaya adalah demonstran bayaran.
Baca: Polisi bubarkan acara KAMI saat Gatot Nurmantyo lagi pidato
“Saya Korlapnya. Suruh ngomong ke depan saya kalau ngomong gitu. Temui saya. Ngawur itu, kok bisa ngomong bayaran,” terangnya, dilansir Detik, Senin (28/9/2020).
Edi menilai omongan Gatot soal demonstran bayaran salah. Apalagi, demonstran yang datang sesuai hati nurani untuk menyelamatkan NKRI.
“Saya sakit hati. Itu gak bayaran. Kalau memang berani ngomong gitu, datangi rumah saya si Gatot. Itu hati nurani. KAMI itu membuat kisruh dan makar,” tegasnya.
Edi menambahkan bila tujuan Gatot di KAMI untuk berpolitik, lebih baik menunggu momen politik di tahun 2023-2024.
Baca: KAMI jelaskan pola PKI gaya baru yang muncul saat ini
“Saya menolak KAMI tidak hanya di Jawa Timur tapi juga di seluruh Indonesia. Kalau mau berpolitik ya nunggu tahun politik, jangan bikin kisruh,” imbuhnya.
Diketahui, massa dari Surabaya adalah Kita merupakan gabungan perwakilan dari ormas yang ada di Surabaya dan Jawa Timur. Seperti Bara JP Jatim, Maluku 1 Rasa (M1R), FORSATU (Forum Surabaya Bersatu), JPKP Nasional.***
Eksplorasi konten lain dari Riaunews
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.