Selasa, 17 September 2024

Jokowi dan Kemlu RI Cuit Setop Perang, Tapi Pada Siapa?

Ikuti Riaunews.com di Google Berita
 
Joko Widodo
Presiden Joko Widodo saat berjalan di areal persawahan beberapa tahun silam. (Foto: Merdeka.com)

Jakarta (Riaunews.com) – Ada yang ‘hilang’ dari cuitan Presiden Joko Widodo dan Kementerian Luar Negeri RI saat bersikap terkait invasi Rusia ke Ukraina. ‘Rusia’ sama sekali tak disebut. Mengapa?

Jokowi menyampaikan sikapnya terkait kondisi terkini dunia lewat cuitan Twitter pada Kamis (24/2/2022), yaitu di hari pertama invasi Rusia ke Ukraina. Jokowi meminta setop perang tapi tak menyebut kepada siapa cuitan itu ditujukan.

“Setop perang. Perang itu menyengsarakan umat manusia dan membahayakan dunia,” demikian bunyi cuitan Jokowi.

Di hari yang sama, akun Kementerian Luar Negeri Indonesia juga menyampaikan sikap pemerintah Indonesia lewat akun Twitter resmi. Sikap itu menyinggung soal ‘serangan militer di Ukraina’ tapi tak menyebut ‘Rusia’.

“Penghormatan terhadap tujuan dan prinsip piagam PBB dan hukum internasional, termasuk penghormatan terhadap integritas wilayah dan kedaulatan, penting untuk terus dijalankan. Oleh karenanya, Serangan militer di Ukraina tidak dapat diterima. Serangan juga sangat membahayakan keselamatan rakyat dan mengancam perdamaian serta stabilitas kawasan dan dunia,” demikian pernyataan Kemlu RI.

Indonesia meminta agar serangan militer itu dihentikan serta upaya diplomasi diutamakan. Indonesia juga meminta Dewan Keamanan PBB mengambil langkah.

“Indonesia meminta agar situasi ini dapat segera dihentikan dan semua pihak agar menghentikan permusuhan serta mengutamakan penyelesaian secara damai melalui diplomasi. Indonesia mendesak Dewan Keamanan PBB untuk mengambil langkah nyata guna mencegah memburuknya situasi,” ungkap Kemlu.

Selain itu, Kemlu menyatakan telah menyiapkan rencana evakuasi WNI.

Seperti diketahui, invasi Rusia ke Ukraina belum berakhir hingga Ahad (27/2/2022). Korban jiwa berjatuhan dan warga Ukraina ramai-ramai mengungsi.

Yang terbaru, Kementerian Pertahanan Rusia memerintahkan tentaranya untuk memperluas serangan ke segala arah di Ukraina. Perintah itu dikeluarkan setelah Kiev menolak mengadakan pembicaraan di Belarus.

Pasukan Rusia telah melakukan serangan ke ibu kota Ukraina, Kiev, sebelum jatuh kembali ke pinggiran. Rusia menghadapi perlawanan keras pada hari ketiga invasi yang diperintahkan oleh Presiden Vladimir Putin.

“Setelah pihak Ukraina menolak proses negosiasi, hari ini semua unit diberi perintah untuk mengembangkan kemajuan dari segala arah sesuai dengan rencana operasi,” kata juru bicara militer Rusia Igor Konashenkov dalam sebuah pernyataan.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *