
Jakarta (Riaunews.com) – Kebijakan pemerintahan Arab Saudi yang menangguhkan sementara visa umrah guna menangkal merebaknya virus corona, dikhawatirkan bisa berlanjut ke haji.
Kekhawatiran tersebut dilontarkan Wakil Ketua MPR RI Arsul Sani, sembari meminta Pemerintah Indonesia mulai melobi Arab Saudi terkait izin ibadah haji.
Menurutnya, jika hal itu terjadi maka akan mengganggu hajat hidup warga muslim Indonesia.
“Bagaimana mengantisipasi penyelenggaraan haji yang akan datang karena tinggal empat bulan lagi. Sebetulnya kalau kebijakan pemerintah (Saudi) berkepanjangan tentu akan mengganggu penyelenggaraan haji,” kata Arsul di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (28/2/2020), sebagaimana dilansir CNN Indonesia.
Seperti dinyatakan Kemenag, musim haji akan berlangsung mulai akhir Juni hingga akhir Agustus 2020. Indonesia akan memberangkatkan sekitar 231 ribu orang jamaah haji tahun ini.
Arsul bilang ada kemungkinan masalah virus corona bisa ditangani sebelum waktu itu. Sehingga ibadah haji bisa dilakukan seperti biasa.
Namun menurut dia, tetap harus ada langkah antisipasi dari Pemerintah Indonesia untuk kemungkinan terburuk.
“Kalau penyebaran itu masih berlangsung, ini yang saya kira harus jadi bahan pembicaraan dan juga dicari jalan keluarnya bersama. Karena itu dampaknya luar biasa,” ucap Sekjen PPP tersebut.
Sebelumnya, Pemerintah Arab Saudi mengumumkan penyetopan pelayanan visa umrah untuk sementara. Kebijakan itu dibuat Saudi untuk mengantisipasi potensi penyebaran virus corona.
Indonesia masuk dalam daftar negara yang kena imbas pelarangan umrah sementara. Akibatnya, ada 1.540 orang dari 2.792 orang jamaah yang batal berangkat umrah pada Kamis (27/2).***