Senin, 25 November 2024

Ketua MUI Cerita Pernah Diinterogasi Imigrasi Singapura karena Miliki Awal Nama Muhammad

Ikuti Riaunews.com di Google Berita
 
Kiai Cholil Nafis
Ketua MUI Kiai Cholil Nafis.

Jakarta (Riaunews.com) – Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Dakwah Cholil Nafis mengungkapkan pengalaman diinterogasi selama dua jam oleh pihak Imigrasi Singapura pada 2007.

Ia membeberkan kejadian itu bermula ketika dia melakukan perjalanan menggunakan moda transportasi kereta dari Malaysia menuju Singapura.

Cholil mengaku diinterogasi oleh pihak Imigrasi Singapura selama dua jam lebih. Hal itu lantaran indentitas pada paspornya menggunakan nama berawalan Muhammad.

“Saya pernah tahun 2007 dari Malaysia naik kereta ke Singapore diinterogasi dua jam lebih di imigrasi karena nama saya di paspor awalan Muhammad,” tulis Cholil melalui akun twitter pribadinya (@cholilnafis), Rabu (18/5).

Cholil menyesalkan tindakan pemerintah Singapura yang telah berburuk sangka kepada para pendatang, khususnya warga negara tetangga.

Menurutnya, tindakan-tindakan seperti melarang seseorang untuk masuk ke wilayah Kota Singa tersebut perlu diprotes.

“Singapore jangan berburuk sangka kepada warga negara tetangganya. Perilaku ini Harus diprotes,” ujarnya.

Sebelumnya, UAS ditolak masuk ke Singapura oleh otoritas setempat. Kementerian Dalam Negeri Singapura menyebutkan sejumlah alasan menolak kedatangan UAS di negara tersebut.

Salah satu poinnya yaitu UAS dianggap menyebarkan ajaran yang ekstremis dan bersifat segregasi. Singapura juga menyampaikan kritik terhadap pernyataan UAS yang pernah membahas soal bom bunuh diri dalam ceramahnya.

“Somad dikenal menyebarkan ajaran ekstremis dan segregasi, yang tidak dapat diterima di masyarakat multi-ras dan multi-agama Singapura,” mengutip situs resmi Kemendagri Singapura.

Majelis Ulama Indonesia (MUI) pun mengkritik keras pemerintah Singapura yang menganggap UAS pro ekstremisme sehingga dilarang masuk ke negara tersebut.

“Enggak [pro ekstremisme] lah. Berlebihan Singapura itu. Sangat berlebihan. Apalagi dia menyebut ekstremis, jadi enggak benar itu. Saya tahu Singapura kan pro Yahudi, pro Israel. Israel enggak suka dengan seluruh perlawanan yang melawannya,” kata Ketua MUI bidang Hubungan Luar Negeri Sudarnoto Abdul Hakim.

Atas penolakan Singapura terhadap UAS, MUI menyebut hal itu dapat mengganggu hubungan antar-negara tetangga.

“Itu sangat ganggu perasaan umat Islam di Indonesia. Sangat ganggu hubungan bertetangga,” ucapnya.***

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *