Pengabdian Mahasiswa Kukerta UNRI 2023, Redesign Taman Desa Suka Mulya

gambar Disain ulang Taman Desa, Kecamatan Bangkinang, Kabupaten Kampar yang dirancang oleh Yuthika dan Lukman, Mahasiswa KKN Unri 2023

 

Pekanbaru (RiauNews.com) – Ruang Terbuka Hijau (RTH) menjadi daya tarik tersendiri sebagai tempat untuk bersantai dan tak  jarang,  juga menjadi destinasi wisata. Beragam sarana dan prasarana RTH menjadi pertimbangan bagi pengunjung untuk menentukan pilihan mereka melepas lelah serta memanjakan mata.

Penataan landskap RTH harus difikirkan sedemikian rupa, mulai dari kebutuhan ruang, layout, sampai dengan fungsi berdasarkan kebiasaan warga sekitar perlu dipertimbangkan.

Desa Suka Mulya, Kecamatan Bangkinang, Kabupaten Kampar merupakan salah satu desa yang memiliki RTH. Namun, kurangnya pegelolaan menyebabkan beberapa sarana dan prasana taman rusak. Paving block yang mulai pecah, dan rumput yang mulai tidak terkelola dengan baik.

“Taman itu perlu diperbaiki,” ujar Sekretaris Desa Suka Mulya, Suryo Suratno. “Dari adik-adik KKN boleh berikan desain untuk direalisasikan, karena memang sudah ada niatan untuk merenovasinya,” lanjutn Suryo.

Menanggapi permintaan tersebut sebanyak 10 mahasiswa yang melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Univeritas Riau di Desa Suka Mulya tahun 2023, memberikan inovasi dan perancangan pembaharuan taman. Didukung 2 mahasiswa jurusan Arsitektur,  M.H.D Lukman, dan Saufa Yuthika, melakukan kolaborasi dalam disaon penataan ulang taman desa tersebut.

“Taman ini semulanya sudah memiliki elemen hard scape seperti tempat duduk dan mainan anak, beserta paving block—yang mulai pecah. Ditambah lagi elemen soft scape yang relatif minim, hanya ada danau dan beberapa tumbuhan sekitar. Kurangnya vegetasi menyebabkan taman relatif gersang dan tidak terlalu digunakan dalam berbagai kegiatan,” ujar Saufa Yuthika ketika ditanya kondisi taman terkini. Berdasarkan fakta lapangan, akhirnya Yuthika bersama tim kerja mengedepankan kebutuhan masyarakat akan taman tersebut sebagai langkah awal pelaksanaan disain ulang tersebut.

“Semuanya kami awali dengan diskusi ringan bersama perangkat desa setempat, terutama sekretaris desa, Suratno, guna menghasilkan gambaran kebutuhan ruang, yang mana nantinya akan dibuat selling Area, gathering area, lapangan voli, Lapangan bulutangkis, area teater, area bermain anak, dan danau dan ditambah dengan berbagai sarana dan prasarana lainnya,” ungkap Yuthika mengenang awal pembuatan ulang disain taman tersebut.

Sclupture di tengah are taman diharapkan dapan menjadi ikon taman Desa Suka Mulya

 

Lanjut Yuthika, tim mereka melakukan banyak perubahan disain pada hard scape dan soft scape. “Hard scape taman diberikan berbagai macam hal unik, seperti bebatuan, perbaikan paving block, tempat duduk yang tersebar di berbagai titik, dan penambahan gazebo di berbagai titik sebagai tempat lindung. Soft scape juga menjadi salah satu yang banyak perubahan, misalnya banyak penambahan pohon lindung, tanaman hias, dan lainnya,” ujarnya

Terkait perancangan, mereka  mempertimbangkan Suistainable Development Goals dengan harapan bias berkelanjutan untuk ke depannya. “Taman Desa Suka Mulya ini didesain dengan memperhatikan aspek Inklusifitas—yang mana dituntut dapat digunakan semua kalangan. Taman ini nantinya akan memanfaatkan penataan semula, ditambah dengan pelebaran taman ke area belakang dan kiri dari taman,” imbuhnya.

Selain memanfaatkan potensi penataan yang sudah ada, seperti lapangan voli dan arena bermain, kami juga menambah aspek laindengan penambahan aspek seperti penambahan selling area untuk mendukung UMKM yang ada di desa. Vegetasi juga dibuat lebih tertata dan satu ikonik yang menarik.

Sclupture yang akan diletakkan pada bagian tengah  taman akan menjadi ikonik taman sebagai ciri khas taman Desa Suka Mulya,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *