Jakarta (Riaunews.com) – Kemacetan di DKI Jakarta kian parah. Anggota DPRD DKI Fraksi NasDem Wibi Andrino akan meminta Pemprov DKI untuk segera memberikan solusi konkret atas kemacetan ini.
“Ya mungkin setelah ini fraksi NasDem akan memberikan tanggapan kepada Dishub dan juga instansi terkait, Pemprov DKI Jakarta untuk segera memberikan suatu solusi konkret dengan kemacetan luar biasa beberapa terakhir hari ini,” kata Wibi saat dihubungi, Kamis (2/3/2023).
“Ya dalam waktu di rapat komisi B ya saya akan sebagai tanggapan resmi fraksi NasDem nanti,” imbuhnya.
Wibi sendiri mengaku setuju bila Pemprov DKI kembali memberlakukan work from home (WFH) para pegawai. Hal ini katanya tepat jika Pemprov belum juga menemukan langkah untuk mengatasi macet.
“Setuju saya WFH aja. Kalau memang pemerintah provinsi DKI Jakarta belum bisa untuk memberikan pelayanan yang baik terkait dengan traffic management, kita punya opsi lain kecuali pemberlakuan WFH,” katanya.
Selanjutnya, dia menyebut kemacetan juga diakibatkan daerah-daerah penunjang seperti Depok hingga Bekasi yang bekerja di pusat Ibu Kota. Dia turut menyarankan masyarakat luar DKI agar menggunakan transportasi publik dibandingkan kendaraan pribadi.
“Nah ini masalahnya pengendalian kemacetan itu kan dari daerah-daerah satelit ya yang harus disesuaikan seperti Bekasi, Tangerang, Depok, Bogor, bagaimana kita membangun transportasi publik sehingga masyarakat dari luar Jakarta itu masuk ke Jakarta menggunakan transportasi publik, tidak menggunakan kendaraan pribadi. Jadi ketika jam-jam operasional itu tidak jadi penumpukan yang luar biasa,” ujarnya.
“Nah jadi imbas kemacetan itu penyebabnya bukan warga Jakarta sendiri, tapi warga luar Jakarta. Jadi bagi kami ya warga Jakarta lebih baik diadakan aja WFH. Ya diatur saja, dihitung dengan baik persentase nya, WFH itu sehingga traffic ini bisa menurun angkanya,” tambahnya.
Sebelumnya, sejumlah warga mengaku lelah dengan macet. Salah satunya pengendara di Tanjung Barat, Jakarta Selatan, Mawar (28) mengaku kemacetan dimulai saat Jakarta sudah mulai menerapkan work from office (WFO).
“Ini semenjak WFO semua sih, begini, makanya macet. Lagian banyak juga orang kerja dari Depok ke Jakarta, jadi padat,” kata Mawar.
Mawar mengeluhkan kemacetan membuatnya berangkat lebih pagi untuk menghindari kemacetan. Namun dia tetap kena macet. Mawar pun berharap sistem kerja dari rumah atau work from home (WFH) diterapkan lagi.
“Padahal sengaja berangkat pagi biar nggak kena macet, tapi malah sama saja telat-telat juga. Aku maunya sih WFH ya biar nggak perlu kena hujan dan telat lagi,” tutur Mawar.
Pemotor lainnya, Rossy (23), mengeluhkan kemacetan yang terjadi setiap berangkat kerja. Menurutnya, kemacetan dipicu sistem kerja yang mulai kembali normal usai kondisi penyebaran COVID-19 melandai dan PPKM dicabut.
“Duh gimana ya, udah sering sih. Malesin juga kalau macet kena hujan gini. Semenjak abis COVID jadi makin jadi begini,” kata Rossy.