Jakarta (Riaunews.com) – Wakil Presiden Ma’ruf Amin menggaungkan gerakan diversifikasi pangan dengan jargon “Kenyang Tak Harus Makan Nasi” saat kunjungan kerja di Ponorogo, Jawa Timur, Rabu (30/3/2022).
Ia menyebut orang yang makan dua buah pisang sebetulnya cukup membuat perut kenyang dan bisa mengganti satu porsi nasi.
“Dua buah pisang itu setara dengan satu porsi nasi seberat 100 gram. Jadi sebenarnya kalau Bapak/Ibu makan dua buah pisang, itu artinya sudah cukup mengenyangkan, untuk mengganti satu porsi nasi,” kata Ma’ruf dalam keterangannya yang diterbitkan Setwapres, Rabu (20/3).
“Tapi biasanya kita makan nasi iya, juga pisang iya. Itu sudah berlebihan,” timpal Ma’ruf sambil berkelakar.
Ma’ruf lantas menjelaskan bahwa buah pisang merupakan komoditas unggulan Indonesia. Pangsa pasar pisang di dalam negeri juga semakin potensial. Bahkan, produksi pisang Indonesia meningkat dari tahun ke tahun.
Pada tahun 2020 misalnya, Ma’ruf merinci produksi pisang mencapai lebih dari 8 juta ton. Sementara, volume ekspor pisang mencapai 5.500 ton per Mei 2021.
“Ini terbesar kedua setelah ekspor buah manggis. Jadi kita pertama manggis, nomor dua itu pisang,” kata Ma’ruf.
Di sisi lain, Ma’ruf meminta keberhasilan model pemberdayaan ekonomi sektor pertanian untuk terus dikembangkan. Gubernur dan para bupati di Jatim diharap memperluas Pengembangan Hortikultura untuk Peningkatan Ekspor dan Ekonomi Daerah.
Ma’ruf meyakini program pemerintah ini bisa menghindari urbanisasi atau perpindahan masyarakat pedesaan ke kota. Desa, kata dia, harus tetap bisa berinovasi dan menarik.
“Istilah yang sering diucapkan orang, tinggal di desa, rezekinya rezeki kota, kemudian bisnisnya bisnis mendunia. Nah, ini sekarang juga melalui pisang cavendish. Dia tinggal di desa, tapi rezekinya rezeki kota, dia berjualan sampai ke Singapura, ke Timur Tengah, ke China, dan lain sebagainya,” kata dia.***
Eksplorasi konten lain dari Riaunews
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.