Jakarta (Riaunews.com) – Presiden Joko Widodo didesak untuk segera menegur Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD lantaran ucapannya berubah-ubah soal keterkaitan agama dan terorisme.
“Presiden harus tegur Menko Polhukam gelar profesor doktor ini, hanya dalam 7 hari berubah,” ujar aktivis HAM asal Papua, Natalius Pigai kepada wartawan, Senin (29/3/2021).
Dalam hal ini, Pigai menyoroti kunjungan Menko Mahfud MD ke Kodam V/Brawijaya, Surabaya pada Rabu lalu (17/3). Saat itu, Mahfud MD menyebut bibit terorisme itu ada di setiap pemeluk agama.
“Jika semua agama ada teroris, maka pelaku bom di Makassar itu dari agama apa Pak Mahfud?” ujar Pigai meluapkan kekesalannya.
Namun demikian, sambung mantan komisioner Komnas HAM itu, Mahfud telah meralat apa yang diucap. Ralat disampaikan usai terjadi aksi bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, Ahad (28/3).
Mahfud mengatakan bahwa aksi bom tidak ada kaitannya dengan agama.
“Tapi sekarang bilang tidak ada kaitan dengan agama, ini aneh,” tutup Pigai yang atas dasar itu mendesak Jokowi menegur Mahfud.***
Presiden Harus Tegur Menkopolhukam Gelar Prof Dr ni, hanya dalam 7 hari berubah. “Jika semua agama ada Teroris maka pelaku BOM di Makasar itu dari Agama apa Pak Mahfud?”. Tapi sekarang bilang tidak ada kaitan dengan agama, ini Aneh. (Natalius Pigai, Korban Teroris) pic.twitter.com/wD2QTgGOYT
— NataliusPigai (@NataliusPigai2) March 29, 2021