Kamis, 28 Maret 2024

Muhammadiyah: Jangan Percaya Gencatan Senjata oleh Israel

Ikuti Riaunews.com di Google Berita
 
Waketum Muhammadiyah Anwar Abbas.

Jakarta (Riaunews.com) – Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), Anwar Abbas menyatakan, Indonesia sebagai bangsa yang cinta damai tentu saja senang dengan adanya gencatan senjata antara Israel dan Palestina karena itu berarti tidak akan ada lagi pertumpahan darah di wilayah tersebut.

“Tapi saya tidak percaya Israel akan benar-benar berhenti untuk mencaplok dan merampas tanah serta menjajah rakyat dan bangsa Palestina karena yang namanya penjajah itu tidak pernah bisa dipercaya,” kata Anwar, Ahad (23/5/2021).

Anawar menuturkan, apalagi Indonesia sebagai bangsa sudah pernah punya pengalaman panjang dan pahit di masa penjajahan Belanda di mana ketika penjajah berperang melawan Kaum Paderi di Sumatera Tengah kala itu, mereka melakukan genjatan senjata dengan kaum Paderi karena Belanda harus menghadapi perlawanan pangeran Diponegoro di Pulau Jawa.

Tapi, lanjut dia, begitu tugas mereka selesai melumpuhkan perlawanan Pangeran Diponegoro mereka kembali berperang melawan Kaum Paderi sampai kaum Paderi akhirnya bisa mereka kalahkan.

“Jadi menurut saya jangan terlalu percaya kepada siasat Israel ini. Untuk itu semestinya dunia islam terutama negara-negara yang bertetangga dengan israel bisa melihat dan menyimpulkan bahwa ternyata israel yang selama ini digembar-gemborkan memiliki angkatan perang dan pertahanan yang sangat kuat serta tidak bisa dijebol dan dipatahkan ternyata keadaannya tidaklah demikian karena buktinya dalam melawan roket-roket Hamas saja mereka benar-benar tidak mampu dan benar-benar kewalahan menghadapinya,” tandasnya.

Oleh karena, Ketua PP Muhammadiyah itu memandang situasi yang seperti ini hendaknya benar-benar bisa dimanfaatkan oleh dunia Arab untuk menekan Israel agar kembali ke posisinya semula dan melepaskan semua tanah rakyat dan bangsa Palestina yang mereka rampas dan duduki.

“Kalau israel tidak mau maka dunia arab harus kompak dan bersatu untuk merebutnya kembali dengan menyerang israel secara frontal dari semua lini baik darat laut maupun udara sampai israel bertekuk lutut dan mau tunduk serta patuh kepada keputusan lembaga-lembaga internasional dan menghormati nilai-nilai perikemanusiaan dan perikeadilan yang luhur dan mulia tersebut,” ujarnya.***

Sumber: Sindonews

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *