Padang (Riaunews.com) – Gubernur Sumatra Barat (Sumbar) Mahyeldi mengatakan, penyebutan namanya oleh tersangka dugaan korupsi KONI Padang hanya tudingan awak media semata.
“Tidak ada itu. Itu hanya kata orang media saja, kan media saja,” kata Mahyeldi saat ditanya tanggapan namanya disebut-sebut dalam kasus dugaan korupsi KONI Padang oleh tersangka baru-baru ini.
Dilansir Langgam.id, Mahyeldi sempat menghindari wartawan saat ditanya di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) Padang Pariaman pada Sabtu (27/3/2022). Dan, setelah didesak, Mahyeldi menjawab penyebutan namanya hanya dari orang-orang di media saja.
Ketika ditanya lebih lanjut, Mahyeldi mengaku akan mengikuti semua proses hukum jika memang namanya dibawa-bawa dalam kasus tersebut. “Saya siap menjalani semua proses yang ada,” kata Mahyeldi.
Begitu juga tentang rencana pemanggilan yang akan dilakukan oleh Kejaksaan Negeri (Kejari) Padang. Sebagai warga negara yang baik, lanjutnya, Mahyeldi akan mengikuti semua proses penegakan hukum yang tengah berlangsung.
Sebelumnya, nama Mahyeldi disebut dalam kasus korupsi KONI Padang oleh tersangka Suardi Agus alias Abien saat diperiksa oleh penyidik Kejari Padang. Saat pemeriksaan, Suardi Agus didampingi penasihat hukumnya, Putri Desi Rizky.
Putri membeberkan alur kasus dugaan korupsi dana hibah tersebut. Ia mengungkapkan, pertama PSP membuat proposal yang kemudian disetujui dan dananya dititipkan di KONI Padang.
Ia menyebutkan, di dalam proposal terdapat nama Wali Kota Padang yang juga merupakan Ketua PSP. Putri awalnya sempat enggan menyebut nama wali kota tersebut.
“Cari tahu sendiri Ketua PSP pada saat itu siapa. Dana di proposal Rp 500 juta. Ini kesalahan administrasi,” ujarnya.
Seperti diketahui, pada tahun 2018, yang menjabat Wali Kota Padang dan Ketum PSP adalah Mahyeldi yang sekarang menjadi Gubernur Sumbar.***