Jakarta (Riaunews.com) – Novel Baswedan mengungkap ada 19 dari 56 pegawai KPK yang akan diberhentikan mengalami peretasan pada ponselnya.
Para pegawai KPK tersebut diretas akun aplikasi percakapan hingga surel (e-mail).
“Kemarin sekitar 19 org kawan2 dari 57 yg disingkirkan dari KPK dgn alat TWK, HP-nya diserang/diretas,” cuit Novel lewat akun Twitternya, @nazaqistsha, Selasa (28/9/2021).
Novel mengatakan upaya peretasan tersebut merupakan bentuk agenda jahat. Peretasan itu terjadi pada akun WhatsApp, Telegram, hingga e-mail.
“Semakin jelas pihak2 yg terlibat untuk agenda jahat ini,” katanya.
Kemarin sekitar 19 org kawan2 dari 57 yg disingkirkan dari KPK dgn alat TWK, HP nya diserang / diretas.
Semakin jelas pihak2 yg terlibat untuk agenda jahat ini.#panjangumurperjuangan #BeraniJujurPecat pic.twitter.com/ExgRya2jG7
— novel baswedan (@nazaqistsha) September 28, 2021
Dilihat dari gambar yang diposting Novel, peretasan itu terjadi pada Senin (27/9) dan hari ini, Selasa (28/9). Kemudian terlihat ada 9 pegawai yang diretas akun WhatsApp-nya, 9 pegawai diretas akun Telegram-nya dan satu orang diretas akun e-mail-nya.
Kini terhitung dua hari lagi 56 pegawai KPK nonaktif itu akan resmi diberhentikan dengan hormat. Para pegawai tersebut diberhentikan karena tak lolos tes wawasan kebangsaan (TWK), yang menjadi syarat para pegawai menjadi ASN.
“Terhadap enam orang pegawai KPK yang dinyatakan tidak memenuhi syarat dan diberi kesempatan mengikuti pendidikan dan pelatihan bela negara dan wawasan kebangsaan namun tidak mengikutinya, maka tidak bisa diangkat sebagai ASN dan akan diberhentikan dengan hormat per tanggal 30 September 2021.
Memberhentikan dengan hormat kepada 50 orang pegawai KPK yang dinyatakan tidak memenuhi syarat per tanggal 30 September 2021,” kata Wakil Ketua KPK Alexander Marwata di KPK, Rabu (15/9).***