Jakarta (Riaunews.com) – Anggota Dewan Perwakilan Daerah RI (DPD RI) dari DKI Prof. DR. H. Dailami Firdaus SH, LLM, MBA mengutuk keras pembakaran al-Quran oleh warga Swedia, yang dilakukan saat umat Islam seluruh dunia merayakan Idul Adha 1444 H.
“Sangat aneh dan tidak masuk akal. Pembakaran Al Quran diangap hal yang biasa dengan mengatasnamakan kebebasan berpendapat dan berekspresi ,” ucap Dailami kepada pers di Jakarta, Sabtu (1/7).
Prof. Dailami yang juga Penasehat Persaudaraan Jurnalis Muslim Indonesia (PJMI) ini mengatakan, perbuatan tercela yang dilakukan warga Swedia bernama Salwan Momika jelas-jelas merupakan penistaan agama dan pasti dikarenakan kebencian terhadap Islam.
“Apalagi dia sengaja mengunggahnya di chanel youtube dan di platform media sosial lainnya. Tujuannya jelas memprovokasi umat Islam,” ujar Bang Dailami sapaan akrab Prof. Dailami.
Lebih jauh tokoh Betawi, yang juga ketua pengurus harian Yayasan Perguruan Islam As-Syafiiiyah, Jatiwaringin, Pondok Gede ini mengatakan. Tindakan pembakaran dan pelecehan terhadap Al-Quran bukan kali pertama terjadi di Swedia.
“Bahkan pelaku pembakaran pun dengan tenang menyatakan akan mengulangi perbuatannya kembali. Ini kan benar-benar menantang umat Isla seluruh dunia,” geramnya.
Menurut Prof Dailami, pada tahun 2022, Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menetapkan tanggal 15 Maret sebagai Hari Internasional untuk memerangi Islamofobia. Namun peringatan tersebut seperti hanya isapan jempol belaka.
Karena belum adanya kesepakatan bersama, bagaimana membuat jera bagi pelaku yang jelas-jelas melakukan pengrusakan, pelecehan, penistaan maupun ujaran-ujaran kebencian terhadap agama Islam.
“Saya berharap pemerintah melakukan komunikasi yang intensif untuk dapat menyamakan persepsi bahawasannya tindakan pembakaran al Quran dan apapun hasutan kebencian layak diberikan sanksi agar tidak terulang kembali dan perbuatan tersebut bukanlah “kebebasan berpendapat dan berekspresi” melainkan mencederai demokradi dan kedaulatan,” harapnya.
Tentunya ini, lanjaut Dailami, adalah pekerjaan yang tidak mudah bagi umat Muslim untuk dapat memerangi pemikiran-pemikiran negatif mengenai Islam. Dan menyakinkan bahwasannya Islam adalah rahmatan lil alamin.
“Sebagaimana dinyatakan dalam hadits riwayat Bukhari, yang berbunyi (artinya) Rasulullah SAW bersabda, “Seorang Muslim itu adalah orang yang orang-orang Muslim lainnya merasa aman dari (kejahatan) lisan dan tangannya,” tutup Putra Almh. Prof. Hj. Tuty Alawiyah AS dan Cucu Ulama Betawi Kharismatik Alm. KH. Abdullah Syafi`ie. (fithro/rls)