Jakarta (Riaunews.com) – Pakar psikologi forensik Reza Indragiri Amriel sebagai warga negara mengirim pengaduan ke nomor ‘Lapor Mas Wapres’, saluran yang dibuka Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka bagi masyarakat yang ingin mengadukan masalahnya.
Namun, respons yang diterima Reza Indragiri tidak sesuai harapan alias mengecewakan, bahkan dibilang tidak keren.
Menurut Reza, dia antusias mengadu melalui saluran Lapor Mas Wapres, dengan harapan ada solusi atas masalah-masalah yang saya adukan.
Baca Juga: Layanan ‘Lapor Mas Wapres’ Ala Gibran Disorot Media Asing: Aneh dan Tidak Relevan
“Kalaupun tidak ada solusi, paling tidak, ada tanggapan yang berbobot lah, bukan tanggapan auto replay,” ujar Reza di kalan YouTube Diskursus Net, sebagaimana dikutip dari JPNN.com, Kamis (14/11/2024).
Reza menyatakan pengaduannya itu persoalan riil, bukan mengada ada atau imajiner, tetapi masalah yang konkret.
“Dan bisa juga dibaca bagaimana tanggapan atau respons dari nomor telepon pengaduan Wapres Gibran itu. Perkiraan saya ini juga auto replay,” ucapnya.
Menurut Reza, dia dua kali mengirim pengaduan ke saluran tersebut. Pertama tanggal 11 November 2024, terkait masalah akun Fufufafa yang menghebohkan publik.
Begini pengaduan yang dikirim Reza Indragiri:
Roy Suryo menyebut 99 persen akun Fufufafa dimiliki oleh Gibran Rakabuming Raka.
Benar demikian, Mas?
Sepatutnya, investigasi atas akun tersebut ditempatkan pada prioritas tinggi. Kalau Roy Suryo keliru, Roy perlu diproses hukum sebagaimana mestinya. Tapi kalau dia benar, Fufufafa juga seharusnya diproses pidana.
Pengaduan itu mendapat respons beberapa menit kemudian:
Terima kasih atas laporan anda, kami akan segera merespons laporan anda.
Reza menjelaskan pengaduan itu dia kirim dengan harapan ada tanggapan konkret berupa proses hukum terhadap akun Fufufafa atau Roy Suryo.
“Usulan saya, proses hukum. Kalau Roy Suryo berbohong proses hukum dia, tetapi sebaliknya, kalau benar akun Fufufafa yang isinya serbatak senonoh itu, merendahkan kaum hawa itu, cabul itu, betul-betul dimiliki oleh Gibran, ya, harus ada pertanggungjawaban dong, dari sisi hukum. Fair, kan?” tutur Reza.
Baca Juga: Mensesneg Beberkan Program ‘Lapor Mas Wapres’ Inisiatif Gibran, Bukan Arahan Presiden Prabowo
Menurut Reza, dia bisa mempertanggungjawabkan pengaduan itu karena mencantumkan nama, bukan seperti Fufufafa yang tidak pakai nama asli.
Kemudian, pada 13 November 2024, Reza kembali mengirim pengaduan ke saluran tersebut terkait mobil Esemka.
Begini kalimat pengaduan kedua dari Reza:
Mas Wapres, bagaimana sebetulnya keberadaan mobil Esemka? Di mana pabrik dan dealernya? Berapa harganya? Berapa lama indent-nya?
Kenapa Esemka tidak dijadikan sebagai mobil dinas Wapres?
Reza Indragiri Amriel
“Anehnya, boro-boro ada solusi, boro-boro ditanggapi, hari ini sepertinya WhatsApp saya yang satu itu, tidak dibuka sama sekali, tidak sampai ke handphone-nya pengaduan Wapres Gibran, karena centangnya cuma satu,” ungkap Reza.
Sarjana psikologi dari UGM itu juga menyoroti respons atas pengaduan yang menurutnya tidak keren.
“Kalau mau keren ya dibikin canggih sedikit; Terima kasih Sobat Reza, misalnya begitu, ya. Terima kasih Sobat Reza, terima kasih atas kepercayaan sobat untuk menyampaikan persoalan kepada kami. Akan kami coba kami carikan solusi terbaik. Salam, Wapres Kebanggan, Gibran. Ponakan paman,” ujar Reza.
Dia memperkirakan saluran Lapor mas Wapres layu sebelum berkembang.
“Alih-alih mendatangkan solusi bagi problematika warga, justru malah memunculkan taruma bagi pemiliknya,” kata Reza Indragiri.***
Eksplorasi konten lain dari Riaunews
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.