Minggu, 27 Oktober 2024

Samuel F Silaen sindir Fadli Zon: Layaknya oposisi tapi hidupnya disusui pemerintah

Ikuti Riaunews.com di Google Berita
 
Samuel F Silaen (kiri) nilai Fadli Zon tak seharusnya terus kritisi Jokowi karena Partai Gerindra kini berada dalam satu gerbong pemerintah.

Jakarta (Riaunews.com) – “Fadli Zon (FZ) tak ada lo tak rame”. Kira-kira begitu pin yang pantes disematkan di dadanya.

Selama parpolnya oposisi ya sah-sah saja serang kebijakan pemerintah. Tapi kan partai Gerindra bukan oposisi lagi. Itulah kesan buruk dari kacamata publik pendukung pemerintah!

FZ hidupnya cocok dibarisan oposisi, bukan ‘di kolam’ Pemerintah, agar bisa ‘bunyi-bunyi’ terus tanpa ada yang terusik.

Baca: Sebut rakyat jangan terlalu kuat, Fadli Zon: Bahlil jangan Bahlul

“Publik selama ini menyesalkan sikap politik FZ yang tak sejalan dengan Menhan RI yang notabene adalah ketua umumnya partai politik Gerindra,” ujar pengamat politik Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Studi Masyarakat dan Negara (LAKSAMANA), Samuel F Silaen kepada Riaunews.com melalui siaran pers, Selasa (13/10/2020).

Publik bertanya-tanya, apakah FZ sengaja dibiarkan oleh partai Gerindra ‘cerewetin’ pemerintah? Atau bagaimana?

Ini penting diketahui oleh publik sebab partai di mana FZ berada sudah ada sekolam dengan pemerintah.

Seburuk apapun itu Pemerintah saat ini dimata FZ tak perlu digonggong lagi, cukup dibisikin, kan sudah sekolam.

“Itulah risiko kalau sudah bagian dari pemerintah. Pakailah etika sebagai pemerintah. Saya ragu FZ kurang pemahamannya soal tata kelola bernegara di era demokrasi ini,” papar Silaen.

Kalau FZ bikin gaduh sama saja itu ibarat pribahasa ‘menepuk air di dulang terpercik muka sendiri’.

Sebab kader partai Gerindra ada dapat jatah dua menteri loh, yang gemuk anggaran lagi, apa itu tak cukup untuk dinikmati oleh Gerindra? Masih kurang,” sindir Silaen.

Baca: Samuel F. Silaen sindir Fahri Hamzah kini jadi anak manis Istana

Belum lagi jatah-jatahan yang lain, misalnya komisaris dll, yang didapat Gerindra dari pemerintah saat ini.

“Jadi kurang pas aja kalau FZ selalu menempatkan dirinya berseberangan dengan partai Gerindra pendukung pemerintahan Jokowi-Mar’uf,” kritik Silaen.

Lanjut Silaen, FZ tentu harus bisa menahan diri minimal selama partai Gerindra ada didalam sekocinya Pemerintah saat ini. Apakah FZ sudah tak bisa lagi ditundukkan oleh ’08’ sebutan khas untuk Prabowo Subianto mantan Danjen Kopassus itu.

Rakyat berharap banyak kepada partai politik sebagai sumber rekrutmen pemimpin, untuk membangun fondasi demokrasi yang sehat dan kuat.

Baca: Fadli Zon mengaku tak tahu naskah yang disahkan di Paripurna UU Cipta Kerja

“Rakyat senang ada check and balance yang dilakukan oleh partai politik sebagai pilihan oposisi bermartabat, bukan malah berselingkuh dengan kekuasaan,” tandas Silaen.***

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *