Jakarta (Riaunews.com) – Anggota DPR Fraksi PDIP Hendrawan Supratikno merespons kritik yang disampaikan Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) terkait unggahan meme berwajah Ketua DPR RI Puan Maharani.
Guru Besar Universitas Satya Wacana itu mengatakan kritik adalah bagian dari perjuangan mahasiswa. Namun, ia mengingatkan ada batasan yang harus diperhatikan.
“Saya ingatkan, jangan sampai gairah atau gelora gigih untuk membela suatu pendirian, tergelincir menjadi umpatan yang mendegradasi esensi tugas mereka,” kata Hendrawan kepada CNNIndonesia.com, Jumat (24/3/2023).
Hendrawan berkata ia telah bekerja di kampus selama 25 tahun. Ia menyatakan tahu persis gaya perjuangan mahasiswa yang sering membuat ungkapan meletup-letup.
Dia berkata eksistensi mahasiswa dikaitkan dengan sikap kritis, berani menyuarakan kebenaran, dan anti-kemapanan. Akan tetapi, ucapnya, mahasiswa tetap harus menjunjung etika.
“Jangan keluar dari koridor dan etika akademik,” ujarnya.
Sebelumnya, BEM UI mengunggah meme Puan sebagai bagian dari kritik terhadap pengesahan Perppu Ciptaker menjadi undang-undang.
BEM UI mengkritik langkah DPR mengesahkan perppu tersebut dan menyebut lembaga itu sebagai Dewan Perampok Rakyat.
“Kami butuh DPR sebagai perwakilan rakyat, bukan sebagai perampok rakyatnya sendiri,” tambahnya.
Perppu Cipta Kerja disetujui oleh DPR kurang dari dua bulan sejak Surat Presiden (Surpres) dikirim ke DPR pada 7 Februari lalu.***