
Jakarta (Riaunews.com) – Perseteruan antara Muhammad Said Didu dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan tampaknya belum akan berakhir, meski Said Didu sudah melakukan klarifikasi dengan mengirimkan surat.
Juru bicara Menko Marves, Jodi Mahardi menanggapi surat klarifikasi mantan Sekretaris BUMN yang dikirimkan hari ini, Selasa (7/4/2020), dengan mengatakan bahwa itu bukanlah permintaan maaf sebagaimana yang diinginkan Luhut.
“Jelas bukan permintaan maaf. Yang dibutuhkan hanya permintaan maaf kok,” ujar Jodi dilansir Kompas.com, Selasa (7/4/2020).
Tanpa adanya kalimat pernyataan maaf, Jodi masih enggan membeberkan kelanjutan sang Menko Marves yang juga Pelaksana tugas sementara Menteri Perhubungan, Luhut Binsar Pandjaitan kepada Said Didu.
“Kita lihat saja nanti. Kita tunggu perkembangannya,” kata Jodi lagi.
Said Didu yang pernah menjabat sebagai mantan Staf Khusus Menteri ESDM, era Sudirman Said ini telah melayangkan surat klarifikasi Selasa (7/4/2020) siang, kepada Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan.
Surat klarifikasi itu berawal dengan kalimat Said Didu yang menyudutkan Luhut dalam channel Youtubenya berjudul Luhut: Uang, Uang dan Uang, pada pekan lalu. Hal inilah yang menimbulkan kegeraman Luhut dan akan menuntut Said Didu ke ranah hukum.
Namun, sebelum berlanjut dengan tuntutan hukum, Luhut meminta pernyataan maaf dari Said Didu dengan estimasi waktu 2×24 jam. Said Didu pun baru merespon ancaman tersebut hari ini tanpa menyertakan kalimat permintaan maaf.***