Senin, 25 November 2024

Survei: Yasonna, LBP dan Terawan menteri yang paling diinginkan publik untuk direshuflle

Ikuti Riaunews.com di Google Berita
 
Yasonna Laoly, Luhut Binsar Panjaitan dan Terawan merupakan menteri yang paling diinginkan publik untuk diganti.

Jakarta (Riaunews.com) – Indonesia Political Opinion (IPO) merilis survei terbaru tentang Evaluasi Publik: Penanganan Pandemik Covid-19, dan Implikasi Sosiopolitik Nasional, Sabtu (4/7/2020).

Salah satu hasil surveinya terkait menteri terdekat Presiden Joko Widodo yang dianggap paling diharapkan publik untuk direshuffle.

Baca: GP Anshor sarankan Jokowi ganti menag jika lakukan reshuffle

Dilansir Kanotr Berita RMOL, Menteri Hukum dan HAM, Yasonna H. Laoly konsisten berada di posisi teratas yang paling diharapkan untuk direshuffle dengan penilaian 64,1 persen. Disusul berturut-turut Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto (52,4 persen); Menteri Tenaga Kerja, Ida Fauziah (47,5 persen); dan Menteri Agama Fachrul Razi (40,8 persen).

Kemudian, ada Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo (36,1 persen); Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan (33,2 persen); Menteri Sosial, Juliari Batubara (30,6 persen); Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki (28.1 persen), Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainudin Amali (24,7 persen).

Selanjutnya, Menteri BUMN, Erick Tohir (18,4 persen); Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim (13,0 persen), Menko PMK, Muhadjir Effendy 9,5 (persen), Menkominfo, Johnny G. Plate (6,8 persen).

Demikian disampaikan Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah saat memaparkan hasil risetnya dalam diskusi daring MNC Trijaya FM, bertajuk “Menanti Perombakan Kabinet”, Sabtu (4/7).

Baca: Kasihan Terawan, jadi kambing hitam sementara dana Covid-19 yang diributkan Jokowi ternyata belum cair

Beberapa menteri berkinerja layak reshuffle justru mereka yang terkenal dekat dengan Presiden Joko Widodo, hal ini menjadi ujian dilematis bagi Presiden. Bagaimanapun, kinerja menteri yang dianggap layak reshuffle memiliki dampak langsung pada publik,” kata Dedi Kurnia Syah.

Survei IPO digelar pada periode 8 hingga 25 Juni 2020 dengan 1.350 responden yang tersebar di 135 desa dari 30 provinsi di Indonesia. Survei menggunakan metode Wellbeing Purposive Sampling (WPS) dengan tingkat akurasi data dalam rentang maksimum 97 persen.***

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *