Jakarta (Riaunews.com) – Presiden Joko Widodo diminta segera mencopot menteri yang belum lama ini dilantik, yakni Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi.
Desakan tersebut disampaikan Ketua Relawan Jokowi Mania (Joman), Immanuel Ebenezer yang menilai beberapa narasi Presiden Joko Widodo yang berujung kegaduhan tak lepas dari peran M Lutfi.
“Kalau dia bersikap ksatria, dia harusnya mundur karena berulang kali offside dan menghebohkan publik,” kata Noel, sapaan Immanuel Ebenezer dalam keterangan tertulisnya, Senin (10/5/2021).
Noel menjelaskan, setidaknya ada beberapa ‘dosa’ Mendag selama lima bulan menjabat di Kabinet Indonesia Maju. Pertama terkait kebijakan impor beras yang bertentangan dengan semangat benci produk asing, serta ajakan presiden membeli bipang ambawang dalam acara yang diadakan Kementerian Perdagangan belum lama ini.
“Tidak ada menteri dalam sejarah Indonesia merdeka yang dalam 5 bulan melakukan kesalahan narasi seperti Mendag Muhamad Lutfi,” jelasnya.
“Memang pernah ada menteri ribut-ribut dengan Wapres, tapi itu soal kebijakan. Nah ini beda soal narasi atau konten sosialisasi. Makanya ini lebih ke arah kebodohan. Cek bipang ambawang mudah sekali, tinggal dicek saja di Google, aman,” katanya.
Karena itu, kata Noel, tidak ada pilihan selain mundur. Hal itu semata-mata untuk menyelamatkan nama baik Presiden Jokowi.
“Saya tegaskan lagi tidak ada menteri yang bikin heboh karena kemalasan dan kebodohannya seperti Lutfi,” tutupnya.
Terkait pidato yang menghebohkan dan menjadikan JOkowi sebagai bahan olok-olok warganet, lewat akun Youtube Kementerian Perdagangan, Lutfi meminta masyarakat untuk melihat pernyataan Jokowi secara lebih luas. Lutfi menyebut pernyataan Kepala Negara ditujukan untuk seluruh masyarakat yang beragam suku, budaya, serta agama.
“Berkaitan dengan pernyataan tentang Bipang Ambawang, yang pertama kita harus melihat dalam konteks keseluruhan pernyataan Bapak Presiden ada dalam video yang mengajak masyarakat Indonesia untuk mencintai dan membeli produk lokal,” kata Lutfi pada Sabtu (8/5/2021).
Lutfi melanjutkan kalau kuliner khas yang disebut Jokowi bertujuan untuk mempromosikan kuliner nusantara yang beragam.
“Yang jelas kuliner itu dikonsumsi disukai oleh berbagai kelompok masyarakat yang beragam,” sambungnya.
Permintaan maaf diucapkan karena Lutfi merasa bertanggung jawab selaku pihak yang menyelenggarakan acara yang dihadiri Jokowi dalam video viral tersebut. Lutfi juga memastikan tidak ada maksud menyimpang dari apa yang disampaikan Jokowi.
“Kami dari Kementerian Perdagangan selaku penanggungjawab acara, sekali lagi memastikan tidak ada maksud apapun dari pernyataan bapak Presiden. Kami mohon maaf sebesar-besarnya bila terjadi kesalahpahaman karena niat kami hanya ingin agar kita semua bangga terhadap produksi dalam negeri termasuk kuliner daerah,” katanya.***
Eksplorasi konten lain dari Riaunews
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.