Sabtu, 20 April 2024

Usai Banjir Kecaman, Yaqut Kini Sebut Kemenag Milik Semua Agama, Bukan Hanya Satu Ormas

Ikuti Riaunews.com di Google Berita
 
Menteri Agama Yaqut Cholil Qumas.

Jakarta (Riaunews.com) – Setelah menuai banjir kecaman atas pernyataannya yang menyebut bahwa Kementerian Agama adalah hadian negara untuk Nahdlatul Ulama (NU) beberapa wajtu lalu, Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas kini mengatakan bahwa kementerian yang dia pimpin adalah milik semua agama, bukan hanya satu organisasi masyarakat (ormas) keagamaan.

Ia mengatakan Kemenag didirikan sebagai bentuk kehadiran memfasilitasi kepentingan umat beragama.

“Kemenag milik semua agama dan harus memfasilitasi semua agama,” kata Menag Yaqut dalam keterangannya, dikutip Rabu (27/10/2021).

Ia juga memastikan bahwa Kemenag tidak diperuntukkan hanya untuk satu ormas keagamaan. Ini dibuktikan dengan Kementerian Agama yang memberikan afirmasi kepada semua agama dan ormas keagamaan.

“Semuanya diberikan hak secara proporsional. Agama tidak hanya Islam, ormas juga tidak hanya NU saja,” ujarnya.

Menurutnya, Indonesia bukanlah negara agama, bukan pula negara sekuler. Namun, Indonesia adalah negara berdasarkan Pancasila yang masyarakatnya sangat menjunjung nilai-nilai agama.

“Maka, kehadiran Kemenag logis, sebagai bentuk fasilitasi negara terhadap umat beragama untuk menjalankan ajaran agamanya,” ujar dia.

Dia menjelaskan bahwa Kementerian Agama ada 11 satuan kerja setingkat Eselon I. Salah satunya, Ditjen Bimbingan Masyarakat (Bimas) yang memfasilitasi umat Islam, Kristen, Katolik, Hindu, dan Buddha.

Selain itu, ada juga Pusat Bimbingan dan Pendidikan Khonghucu. Untuk Pejabat Eselon I yang beragama Islam juga merepresentasikan sejumlah ormas, baik NU, Muhammadiyah, termasuk juga profesional.

“Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah, itu kader Muhammadiyah. Ada juga Irjen Kemenag dari kalangan profesional,” tuturnya.

“Jadi, Kemenag itu memfasilitasi semua agama dan ormas keagamaan,” sambung Yaqut.

Sebelumnya, pernyataan Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas yang menyebut bahwa Kementerian Agama (Kemenag) merupakan hadiah negara bagi Nahdlatul Ulama (NU) banyak menuai kritik dan kecaman.

Tak tanggung-tanggung, sejumlah tokoh masyarakat meminta Presiden Jokowi untuk memecat Yaqut dari jabatannya.

Kemudian ia mengklarifikasi pernyataannya itu karena berada dalam forum internal keluarga besar NU dengan maksud memotivasi para santri dan pesantren.

Yaqut mengatakan bahwa pernyataannya itu guna membakar semangat serta memberikan motivasi dalam sebuah forum internal. Dia mengaku, pernyataan itu diharapkan tidak sampai keluar ke publik demi menghindari perdebatan.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *